Friday, April 4, 2014

Biar Panjang Umur, Rajinlah Makan Buah dan Sayur




Foto : Shutterstock


KOMPAS.com — Buah dan sayur sudah lama diketahui baik untuk kesehatan. Kini sebuah studi berskala besar mengungkap, konsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup secara substansial dapat mengurangi risiko kematian.
Para peneliti menganalisis kebiasaan makan pada lebih dari 65.000 orang di Inggris antara tahun 2001 dan 2013. Mereka menemukan, orang yang makan tujuh atau lebih porsi buah dan sayuran segar memiliki risiko kematian 42 persen lebih rendah pada usia berapa pun dibandingkan rekan mereka yang makan dalam porsi lebih sedikit.
Studi yang dimuat dalam Journal of Epidemiology and Community Health tersebut menemukan, risiko kematian berkurang 36 persen dengan makan lima hingga tujuh porsi buah dan sayur sehari. Sementara itu, risiko tersebut berkurang 29 persen dengan makan tiga hingga lima porsi, dan 14 persen dengan makan satu hingga tiga porsi dalam sehari.
Kendati demikian, studi tidak membuktikan bahwa makan buah dan sayur dalam jumlah banyak dapat menekan risiko kematian. Studi hanya menemukan hubungan antara konsumsi produk segar dan risiko kematian yang lebih rendah.
Para peneliti mengatakan, konsumsi tujuh atau lebih porsi buah dan sayur mengurangi risiko kematian dari penyakit jantung sebanyak 31 persen dan dari kanker hingga 25 persen.
"Kita tahu makan buah dan sayur itu sehat, namun efeknya ternyata mengejutkan," ujar penulis studi Oyinlola Oyebode, dari departemen epidemiologi dan kesehatan masyarakat di University College London.
Secara keseluruhan, sayuran lebih memberikan manfaat kesehatan daripada buah. Setiap porsi harian sayuran segar mengurangi risiko kematian 16 persen, dibandingkan dengan 13 persen per porsi salad, dan 4 persen per porsi buah segar. Sementara itu, tidak ada manfaat kesehatan yang signifikan dari jus buah.
 Penulis : Unoviana Kartika 
Sumber :
Editor :
Lusia Kus Anna





Monday, March 31, 2014

Cara Tepat Tingkatkan Khasiat Bawang Putih



Foto : Bawang Putih/Shutterstock


Kompas.com - Reputasi bawang putih sebagai bumbu yang menyehatkan tak perlu diragukan lagi. Rutin mengonsumsi bawang putih bisa melindungi kita dari penyakit jantung dan juga kanker.

Para ahli menemukan, kandungan organosulfur dalam bawang putih memiliki efek antiinflamasi dan juga menghentikan sintetis kolesterol. Penelitian di laboratorium juga menunjukkan organosulfur bisa mencegah penyumbatan darah. 

Salah satu enzim penting dalam bawang putih yang terkait dengan organosulfur adalah alliinase yang akan dilepaskan jika kita mengiris atau meremukkan bawang putih. 

Beberapa studi menyebutkan, panas akan membuat alliinase menjadi tidak aktif atau mengurangi khasiat sehat dari enzim ini. Misalnya saja studi tahun 2001 yang menunjukkan, pemanasan bawang putih di microwave selama 60 detik atau di oven selama 45 menit akan menurunkan efek perlindungan bawang putih terhadap kanker.

Meski begitu kita bisa menjaga agar efek antikanker dalam bawang putih tidak hilang. Caranya dengan membiarkan bawang putih yang sudah diiris atau ditumbuk selama 10 menit sebelum dimasak di atas kompor. 

Penelitian lain yang dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2007 menunjukkan, memanaskan bawang putih dalam bentuk utuhan selama 6 menit akan menghilangkan efek pencegahan pembekukan darah.

Menurut Dr.Ernest Hawk, juru bicara American Academy for Cancer Research, terlalu cepat untuk disimpulkan bahwa membiarkan bawang putih beberapa saat sebelum dimasak bisa melindungi efek antikanker dari bumbu ini. 

Walau begitu, menurutnya tak ada salahnya menunggu beberapa saat sebelum bawang putih panaskan. "Tak ada alasan untuk tidak melakukannya, mungkin saja hal itu akan meningkatkan manfaat bawang putih," katanya.





Lusia Kus Anna
http://health.kompas.com/read/2014/03/29/1325140/Cara.Tepat.Tingkatkan.Khasiat.Bawang.Putih