Monday, June 2, 2014

Tujuh Strategi Makan di Luar Tanpa Merusak Diet


Foto : Shutterstock

KOMPAS.com -- Saat melakukan diet, satu hal yang penting adalah komitmen Anda untuk terus melakukannya. Namun, kita tidak selalu berada dalam keadaan yang memudahkan untuk menjalani diet, misalnya saat diundang makan bersama atau harus menghadiri sebuah pesta.
Menurut JJ Virgin, pakar fitnes dan nutrisi asal Amerika Serikat, makanan di restoran sering kali mengandung kalori lebih banyak daripada yang dibayangkan. Bahkan makanan sehat pun mungkin tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, contohnya salad.
Salad mungkin terdengar sehat dengan komposisi sayur, buah kering, atau kacang, tetapidressing atau saus yang dipakai dapat membuat lonjakan kalori dan lemak pada makanan ini. Bahkan keju yang ditambahkan pada salad dapat meningkatkan jumlah kalorinya setara dengan kalori pada burger keju atau gorengan dalam porsi yang sama.
Meskipun begitu, tidak perlu merasa terlalu khawatir makan di luar akan merusak diet Anda. Virgin memberikan kiat-kiat yang mungkin bisa membantu Anda sebagai berikut.
1. Jangan terlalu terpaut pada menu
Menu di restoran sejatinya hanya rekomendasi, tetapi sebenarnya Anda bisa meminta untuk mengganti bahan-bahan di dalam supaya lebih sehat. Misalnya, menu bayam dan salmon disajikan dengan keju, Anda bisa meminta untuk mengganti kejunya dengan sayuran.
2. Mulai dengan salad
Makan salad terlebih dulu sebelum makan makanan lain akan menekan nafsu makan makanan tinggi kalori. Namun, pastikan dressing yang Anda gunakan adalah cuka atau minyak zaitun saja.
3. Waspada makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng mengandung lebih banyak lemak sehingga lebih baik Anda memesan makanan dengan cara olah direbus, dibakar, atau dipanggang.
4. Tanya detail penyajian
Saat melihat menu, mungkin ada hal-hal yang Anda tidak mengerti soal penyajian dari makanan yang akan dipesan. Maka, ketahuilah terlebih dahulu supaya tidak menyesal saat makan, misalnya ada pelengkap sajian yang tinggi lemak jenuh, bahkan menyebabkan alergi.
5. Sadar diri
Jika tujuan makan malam adalah untuk merayakan sesuatu, maka fokuslah terhadap hal yang dirayakan itu, bukan terhadap makanan. Anda bisa memperbanyak pembicaraan dengan teman-teman makan malam Anda daripada sibuk memperhatikan makanan.
6. Kurangi porsinya
Menu di restoran umumnya disajikan dalam porsi besar. Maka, ada baiknya Anda memesan setengah porsi saja atau membaginya ke teman.
7. Cukup tiga gigit
Tak bisa dimungkiri, di acara makan malam tentunya ada hidangan yang sangat menarik perhatian Anda. Sayangnya, jika makanan itu berkalori tinggi, tentulah akan merusak diet. Maka, puaskan keinginan untuk makan makanan tersebut dengan hanya mencicip tiga gigitan.
Penulis : Unoviana Kartika
Sumber :
Editor :
Lusia Kus Anna







Sunday, June 1, 2014

Diet Rendah Karbohidrat Pangkas Risiko Penyakit Jantung



Foto : Shutterstock


KOMPAS.com - Bermacam-macam cara dilakukan untuk menjauhkan risiko penyakit jantung, namun pola makan selalu menjadi salah satu cara yang paling penting. Baru-baru ini, sebuah studi menemukan, pola makan rendah karbohidrat dan tinggi sayur-sayuran atau vegan dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 10 persen dalam 10 tahun.
Studi yang dipublikasi dalam jurnal BMJ Open tersebut melibatkan 39 pria dan wanita yang kelebihan berat badan. Mereka dipantau dari April 2005 hingga November 2006.
Sebagian dari peserta mengikuti diet rendah karbohidrat dan vegan yang dikenal dengan nama diet "Eco-Atkins". Sementara sebagian lainnya mengkuti diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak. Kedua kelompok melakukan pola makan tersebut dalam periode enam bulan.
Peserta diet Eco-Atkins memilih makanan mereka sesuai dengan apa yang sudah direkomendasikan. Rata-rata mereka mengonsumsi karbohidrat 26 persen dari total kalori yang mereka makan. Sisanya 31 persen berasal dari protein, dan 43 persennya dari lemak yang sebagian besar merupakan minyak sayur.
Secara keseluruhan, peserta diet Eco-Atkins mengalami penurunan 10 persen kadar kolesterol dan berat badan mereka rata-rata 1,8 kilogram lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang makan tinggi karbohidrat, rendah lemak.
Berdasarkan hasil temuan ini, peneliti David Jenkins dari St Michael's Hospital di Toronto, Kanada, mengalkulasikan, diet Eco-Atkins bisa mengurangi 10 persen risiko penyakit jantung dalam jangka waktu 10 tahun.
"Kami menyimpulkan, diet penurunan berat badan dengan cara makan lebih sedikit karbohidrat yang diganti dengan sayuran, kacang-kacangan, dan minyak sayur dapat memperbaiki kadar kolesterol "jahat" dan berat badan. Keduanya merupakan faktor risiko dari penyakit jantung," kata dia.
Meski begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek diet rendah karbohidrat dan vegan hanya terdapat pada faktor risiko penyakit jantung saja, atau benar-benar pada penyakit jantung itu sendiri.
Penulis : Unoviana Kartika
Sumber :
Editor :
Wisnubrata