Saturday, April 25, 2015

Keamanan Pangan Produk Buah Lokal



Foto : Shutterstock

Zat-zat kimia berbahaya bukan hanya bisa kita dapatkan dari produk makanan jadi, namun juga produk pertanian segar. Karena itu memastikan keamanan bahan pangan adalah hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk makanan.

Memenuhi kebutuhan tersebut, PT.Sewu Segar Nusantara, distributor dan pemasar buah-buahan dengan merek Sunpride, melakukan uji coba tes keamanan pangan di laboratorium milik PT.Sucofindo. 

Buah lokal dengan merek Sunpride seperti pisang cavendish, nanas honi, jambu biji Crystal dan pepaya California, serta buah impor yang dimiliki oleh PT Sewu Segar Nusantara, seperti Sunpride Apple Fuji Premium dan Golden Apple, diuji coba di laboratorium dan hasilnya menunjukan produk tersebut bebas dari residu pestisida, logam berat dan formalin yang dapat membahayakan untuk dikonsumsi.

Menurut Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo Adisam ZN, ada beberapa tahapan untuk menguji tingkat kelayakan produk buah untuk dikonsumsi.

Tahapan identifikasi awal yang harus dilalui adalah sifat fisik buah ataupun sayur meliputi bentuk, warna, dan bau. "Identifikasi awal ini untuk mengetahui kondisi pangannya, lalu masuk ke tahap uji kimiawi dan mikrobiologi.” jelas Adisam. 

Kemudian uji kualitas meliputi penelitian tentang zat kimiawi dan mikrobiologi yang terkandung dalam buah maupun sayuran.  Tahapan ini guna memastikan mutu pangan yang akan dikonsumsi. 

Sedangkan tahapan uji gizi dilakukan untuk mengetahui besaran dan ragam kandungan gizi yang bermanfaat.

Pengujian semacam ini biasa dilakukan terhadap produk agrikultur yang berorientasi ekspor, yang menuntut standar kualitas tinggi. 

Martin M. Widjaja, Managing Director of PT Sewu Segar Nusantara mengatakan, uji coba keamanan pangan ini dilakukan secara berkala. 

"Kami ingin memberi kepastian mutu kepada konsumen. Menyambut pasar bebas ASEAN, ini membuktikan bahwa produk-produk lokal Indonesia tidak kalah saing dengan produk internasional lainnya," katanya.
Editor: Lusia Kus Anna
Kompas.com 

Sunday, March 1, 2015

Benarkah Kopi Bisa Turunkan Berat Badan?


Foto : Shutterstock

Banyak kita temukan pendapat berbeda di masyarakat tentang manfaat minum kopi untuk menurunkan berat badan. Sebagian orang mungkin ada yang percaya, dan ada yang tidak. 

Katherine Zeratsky, RD., L.D, ahli nutrisi dariMayo Clinic menjelaskan, kafein dapat membantu sedikit menurunkan berat badan atau mencegah kenaikan berat badan. Tetapi sejauh ini, tidak ada bukti kuat bahwa peningkatan konsumsi kafein mampu menurunkan berat badan secara signifikan atau permanen.

Kafein banyak ditemukan dalam berbagai jenis minuman termasuk kopi, teh, energy drinkdan cola. Bahkan, kafein juga dapat ditemukan di dalam produk yang mengandung kakao atau cokelat, dan dalam berbagai obat dan suplemen diet, termasuk suplemen yang bertujuan untuk penurunan berat badan.

Meskipun penelitian tentang hubungan antara kafein dan penurunan berat badan tidak definitif, ada beberapa teori terkait yang menjelaskan bagaimana kafein dapat mempengaruhi berat badan, seperti :

* Menekan nafsu makan

Kafein dapat mengurangi sementara keinginan Anda untuk makan dalam beberapa waktu ke depan. Tetapi, tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi jangka panjang membantu penurunan berat badan.

* Kalori terbakar

Kafein dapat merangsang termogenesis - salah satu cara tubuh untuk menghasilkan panas dan energi dari hasil pencernaan makanan. Tetapi cara ini mungkin tidak cukup untuk menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan.

* Hilangnya cairan
Pada beberapa orang, kafein dapat bertindak sebagai diuretik, yang berarti meningkatkan jumlah pengeluaran urin . Meningkatnya intensitas pengeluaran urin, akan membuat tubuh kehilangan air, yang berkontribusi pada penurunkan berat badan anda. Tetapi hal ini tidak mengakibatkan hilangnya lemak tubuh.

Zeratsky mencatat, beberapa studi telah mengamati pengaruh antara kafein dan penurunan berat badan pada hewan. Tetapi temuan tersebut masih dipertanyakan, karena sulit untuk menggeneralisasikannya ke manusia. Beberapa studi bahkan menemukan, kopi tanpa kafein dapat menyebabkan penurunan berat badan secara moderat. Hal ini menunjukkan bahwa zat-zat atau faktor-faktor selain kafein mungkin memainkan peran dalam penurunan berat badan.

Pada intinya, Zeratsky memperingatkan bahwa seseorang harus berhati-hati dalam menggunakan produk kafein untuk membantu penurunan berat badan. Ketika digunakan dalam porsi yang wajar, kafein umumnya aman. Tapi terlalu banyak kafein dapat menyebabkan kegelisahan, insomnia, mual-mual, tekanan darah tinggi dan masalah lainnya.
Bramirus Mikail-Kompas.com




Sumber :
Editor :
Asep Candra