Monday, December 23, 2013

Daging Berserfikat Halal dari Selandia Baru Jumlahnya Terus Meningkat

thumbnail
Foto : Thinkstock/http://images.detik.com/content/2013/12/21/901/halaldalam.jpg


Daging halal menjadi salah satu komoditas ekspor besar bagi Selandia Baru. Industri bernilai miliaran dollar inipun kini telah melayani 75 negara. Setelah produksinya bertambah, apakah seluruh daging dari negara ini harus bersertifikat halal.

Menurut pemimpin Syiah Abdul Nasser, seluruh daging di Selandia Baru seharusnya halal. "Tak ada ruginya. Malah, hal ini akan mendorong industri daging dan menghilangkan kekhawatiran semua orang terkait apakah daging tersebut halal atau tidak," tuturnya pada pertemuan Muslim World Forum di Selandia Baru, Minggu (24/11/13).

Seperempat daging ekspor dari Selandia Baru kini halal. Sekitar 80% pabrik daging merah di sanapun kini bersertifikat halal. Selain itu, menurut Tim Ritchie dari Asosiasi Daging, warga Selandia Baru tak tahu bahwa mereka sudah mengonsumsi daging halal.

Menteri Hubungan Etnis Judith Collinspun mengatakan bahwa industri daging halal didukung penuh oleh pemerintah. "Kami berada di wilayah Asia-Pasifik di mana pasar daging halal sangat penting. Inilah bagian dari bagaimana kita bisa tumbuh terus secara ekonomi sebagai negara," ujarnya, seperti diberitakan Halal Focus (24/11/13).

Fitria Rahmadianti - detikFood

http://food.detik.com/read/2013/12/21/123558/2448485/901/daging-berserfikat-halal-dari-selandia-baru-jumlahnya-terus-meningkat?

(odi/dni)







Sunday, December 22, 2013

Food Combining, Kombinasi Makanan Seperti Ini yang Paling Tepat


Foto : Thinkstock/ detikHealth

Jakarta, Food combining diketahui mengutamakan kombinasi yang tepat dari beberapa bahan makanan. Jika sesuai, maka akan memberikan efek yang positif bagi tubuh. Begitu juga sebaliknya. Kombinasi seperti apakah yang dikatakan sebagai kombinasi serasi dan tak serasi?

"Jadi kunci food combining itu adalah dengan menerapkan kombinasi serasi dan tak serasi pada makanan, yang disesuaikan dengan siklus kerja tubuh. Kita makan tapi kalau kombinasinya tidak cocok ya tidak bisa dicerna dengan baik," tutur Andang Widhawari Gunawan, ahli terapi nutrisi, saat ditemuidetikHealth di kediamannya yang berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, dan ditulis pada Jumat (20/12/2013).

Kombinasi Serasi:

1. Protein dan lemak, kombinasi ini merupakan kombinasi alami pada setiap makanan yang unsur dominannya protein. Unsur lemak berguna memperlambat laju pencernaan agar protein bisa lebih banyak waktu dicerna dalam lambung. Contoh serasi: ayam, daging, atau ikan yang dipanggang, bakar, rebus, dan kukus.

2. Pati dan lemak, secara alami pati sudah mengandung protein dan lemak, karena itu jangan menggunakan lemak berlebihan pada makanan tinggi pati. Contoh serasi: roti + sedikit mentega, kentang tumbuk + sedikit krim, kentang goreng (dengan minyak tak jenuh dan baru, bukan minyak bekas pakai).

3. Lemak dan asam, kombinasi ini termasuk serasi jika kadar lemaknya rendah. Asam berguna melarutkan lemak dan sebaliknya enzim pencerna lemak membutuhkan pH asam (rendah). Contoh serasi: minyak saus selada (oil dressing) + sedikit air jeruk nipis, kacang-kacangan + buah rasa asam.

4. Gula dan asam, kombinasi ini sudah menjadi kombinasi alami pada buah-buahan, sehingga semua makanan manis dianggap serasi dengan makanan asam. Contoh serasi: yoghurt murni + madu, yoghurt murni + buah-buahan, buah asam + buah manis.

5. Pati dan pati, meski serasi, tetap lebih baik jika tidak dikonsumsi berlebihan. Contoh serasi: Nasi + bihun goreng tanpa daging, nasi + kentang bumbu balado, nasi + perkedel kentang.

6. Protein nabati dan protein nabati, lemak pada protein nabati cenderung rendah, sehingga proses pencernaannya tidak selama protein hewani. Contoh serasi: nasi merah + tempe/tahu, nasi + perkedel kacang merah.

Kombinasi Tidak Serasi:

1. Protein dan pati, kombinasi ini tidak serasi dalam semua prinsip food combining. Contoh tidak serasi: roti lapis telur dadar/daging, nasi + ayam goreng, mie + bakso daging.

2. Protein dan asam, karena enzim pencernaan protein sangat aktif dalam suasana tinggi asam dan bisa menurunkan keasaman asam lambung. Contoh: ayam masak nanas, daging kuah saus tomat, ikan masak bumbu acar.

3. Pati dan gula, meski sama-sama karbohidrat tapi masing-masing memerlukan waktu pencernaan saling berbeda. Contoh tak serasi: kue isi buah manis, bubur sumsum + saus gula merah, roti isi cokelat/gula.

4. Pati dan asam, enzim pencerna pati tidak bisa berfungsi dalam pH yang sangat asam. Contoh tak serasi: roti + selai buah, spageti saus tomat, nasi + asinan.

5. Lemak dan gula, masing-masing memerlukan waktu pencernaan yang sangat jauh berbeda. Contoh: selai kacang, permen cokelat, es krim + buah.

6. Protein dan gula, kombinasi ini menghambat pencernaan gula dan sebagian gula berfermentasi. Contoh: daging + saus buah, puding sesudah makan makanan tinggi protein.

7. Protein hewani dan protein hewani, kombinasi akan memberatkan pencernaan. Contoh: daging dimasak dengan susu, dadar telur + keju, daging + ayam.

"Kombinasi yang salah ini mungkin kalau dimakan saat masih muda ya tidak terasa ada efeknya, tapi nanti kalau usianya sudah semakin bertambah dan sudah menjadi semakin tua baru berasa. Kalau baca teorinya saja pasti ribet, tapi nanti dirasain saja efeknya," ungkap Andang.

Ajeng Annastasia Kinanti - detikHealth

http://health.detik.com/read/2013/12/20/123114/2447620/1410/3/mau-coba-food-combining-kombinasi-makanan-seperti-ini-yang-paling-tepat