Monday, August 11, 2014

Ampas Jus dari Juicer Bisa Diolah Jadi Makanan Enak


Foto : Thinkstock

Jakarta - Menggunakan juicer memang banyak menyisakan sisa-sisa ampas dari buah atau sayuran. Daripada di buang, lebih baik mengolahnya menjadi makanan enak yang manis dan juga gurih. 

Ampas dari sayur atau buah yang dihasilkan dari sisa juicer mengandung banyak serat dan juga vitamin. Agar tetap bermanfaat, Anda dapat mengolahnya menjadi sup ataupun kue yang enak.

1. Campuran bakso
Setelah membuat jus wortel dengan juicer. Anda dapat memanfaatkan sisa pulp atau ampasnya dengan cara mencampurkannya ke dalam adonan bakso. Selain menambah kandungan vitamin, campuran sayuran kedalam bakso juga dapat menambah serat harian Anda.

3. Buatlah kaldu sayuran
Jika Anda memiliki sisa ampas dari tomat, seledri atau wortel. campurkan untuk  kaldu. Tinggal tanbahkan daun bawang dan bawang putih agar aromanya semakin gurih.

4. Campur ke dalam salad
Salad buah potong yang dicampurkan dengan madu atau yoghurt das diberi  ampas buah sangat cocok disajikan sebagai camilan sehat untuk si kecil. Sebelum dicampurkan ke dalam salad, sebaiknya blender atau haluskan kembali agar teksturnya lembut.

Lusiana Mustinda - detikFood



Friday, August 8, 2014

Hati-hati, Jus Kemasan Bisa Mengandung Olahan Daging Sapi dan Alkohol

thumbnail
Foto :Golden Circle

us buah ternyata bisa jadi tak halal. Belum lama ini, terungkap bahwa rangkaian produk jus dari sebuah perusahaan makanan besar di Australia menggunakan bahan turunan daging sapi dan alkohol!

Berbeda dengan jus buah yang diproses sendiri, jus buah dalam kemasan seringkali mengandung bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, perasa, dan penjernih.

Mendengar bahwa jus bisa mengandung daging dan alkohol, seorang konsumen Hindu menanyakan hal ini kepada Heinz Australia, induk perusahaan jus Golden Circle.

"Bahan perasa, termasuk yang berbahan alkohol, digunakan dalam rangkaian jus dan minuman bermerekGolden Circle dan Original Juice Co. Sayangnya, tak ada rangkaian jus Golden Circle yang halal karena terbuat dari bahan penjernih nonhalal atau mengandung perasa berbahan alkohol," kata juru bicara Heinz.

Lebih jauh, sang juru bicara menjelaskan bahwa alkohol berfungsi agar bahan perasa tersebar lebih merata dalam minuman. Itupun dicampur perasa konsentrat agar jusnya stabil dan bersih.

"Alkohol menguap dari jus saat dipanaskan pada proses pasteurisasi. Kalaupun ada sisa alkohol setelahnya, jumlahnya sangat kecil dan di bawah level yang bisa dideteksi," ujarnya.

Selain itu, Heinz juga mengaku menggunakan gelatin berbahan daging sapi untuk menjernihkan jus apel. Namun, menurut sang juru bicara, proses penyaringan menghilangkan jejak gelatin. Perusahaan ini juga menglarifikasi bahwa gelatin atau alkohol yang digunakan hanya untuk proses produksi dan tidak terdapat pada produk akhir.

Bagi muslim, gelatin berbahan daging sapi relatif aman dikonsumsi. Namun tidak demikian dengan orang Hindu, karena bagi mereka sapi adalah hewan yang disakralkan.

"Ini adalah isu yang sangat serius bagi orang Hindu. Kami menuntut pemimpin Heinz Australia meminta maaf. Pasalnya, orang Hindu di Australia dan di bagian dunia lain marah atas penggunaan daging sapi dalam jus tanpa disebutkan di label," kata Rajan Zed, presiden Universal Society of Hinduism yang berbasis di Amerika Serikat.

Menurut Zed, seharusnya Heinz Australia bersikap transparan terhadap konsumennya. Selain merugikan orang Hindu, penggunaan gelatin daging sapi juga mengecewekan vegan yang sama sekali tak mengonsumsi produk hewani. Alkoholpun tak boleh dikonsumsi muslim, anak-anak, dan sebagian orang Hindu.

Namun, Heinz menyatakan bahwa produknya sudah memenuhi standar peraturan di Australia. Jadi, mereka menganggap tak perlu mengumumkan komponen perasa dalam daftar bahan bakunya.

Fitria Rahmadianti - detikFood

http://food.detik.com/read/2014/08/05/055719/2653198/901/2/hati-hati-jus-kemasan-bisa-mengandung-olahan-daging-sapi-dan-alkohol



(odi/fit)