Sunday, June 8, 2014

Dango dan Sakuramochi, Dessert Favorit Para Kaisar Jepang


Foto : Thinkstock

Jakarta - Makanan penutup Jepang disebut juga dengan wagashi. Sejak lama dikenal sebagai dessert yang biasa dikonsumsi oleh para raja. Selain sajian kue, permen pun sudah dikenal sejak lama dan menjadi dessert.

Beberapa sajian dessert ini masih dapat ditemukan di beberapa restoran atau rumah makan di Jepang.

1. Dango
Kue asal Jepang ini berbentuk bulat seperti bola kecil dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Sajian ini mirip seperti bakso yang menyerupai sate karena  ditusuk. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diuleni dengan air. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4 atau 5 butir dango ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu.

2. Nagamashi
Nagamashi adalah istilah umum yang digunakan untuk dessert yang digunakan dalam upacara minum teh Jepang. Kue ini dibuat dengan isian pasta kacang yang manis.

3. Konpeito
Sajian permen konpeito merupakan permen berwarna kecil. Sajian ini berbentuk bulat dan terkaramelisasi secara alami sebagai bagian dari proses memasak. Gula pertama kali diperkenalkan ke Jepang oleh para pedagang Portugis pada abad ke 16. Konpeito adalah hadiah sajian tradisional tanda  terima kasih untuk pengunjung imperial house of Japan (kaisar).

4. Sakuramochi
Kue mochi berwarna merah muda ini disebut juga dengan kue beras dengan isian pasta kacang merah dan ditutupi dengan daun cherry blossom (sakura). Sakura mochi biasanya disajikan untuk perayaan hari Hinamatsuri di Jepang setiap tanggal 3 Maret.

5. Hanabiramochi
Hanabiramochi yang berarti "bunga petal mochi". Makanan ini secara tradisional disajikan untuk upacara minum teh pada perayaan tahun baru. Tradisi ini dimulai dengan keluarga kekaisaran. Hanabiramochi memiliki bentuk dan warna yang khas. Kue ini biasanya diisi dengan pasta kacang hijau.





Friday, June 6, 2014

Benarkah Makan Tiga Lembar Roti Putih Tiap Hari Bikin Gemuk?

thumbnail
Foto : Thinkstock


Roti putih dibuat dengan menggunakan campuran tepung terigu, ragi dan gula pasir. Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini dipresentasikan pada Eropean Congress on Obesity, banyaknya kandungan gula pada roti putih dapat memicu obesitas.

Seperti yang dilansir dalam University Herald (05/06/2014), penelitian di Spanyol menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga hingga empat lembar roti putih per hari memiliki risiko 40 persen lebih tinggi memiliki berat badan lebih atau obesitas daripada mereka yang mengonsumsi roti putih sebanyak dua lembar dalam seminggu.

"Masalahnya, roti putih dibuat dengan tepung halus yang cepat diserap menjadi gula oleh tubuh," tutur Miguel Martinez Gonzalez selaku peneliti dan profesor di University of Navara di Spanyol.

Dalam studi ini, peneliti melacak kebiasaan makan lebih dari 9.000 orang dewasa muda selama kurang lebih lima tahun. Tujuannya untuk menilai dampak konsumsi roti putih pada populasi. Roti adalah bagian utama dari menu harian terutama di negara Eropa.

Mereka menemukan bahwa peserta yang mengkombinasikan roti gandum putih dan roti gandum utuh tidak memiliki peningkatan risiko untuk kenaikan berat badan. 

Martinez Gonzalez mengatakan hal ini mungkin disebabkan karena jenis karbohidrat, kadar serat dan bahan lainnya yang ada di dalam roti gandum.

"Sebaiknya bagi orang yang biasanya mengonsumsi banyak roti dapat mengganti roti putih dengan roti gandum agar lebih sehat," jelas Martinez Gonzalez.

Lusiana Mustinda - detikFood

http://food.detik.com/read/2014/06/05/165800/2601062/900/benarkah-makan-tiga-lembar-roti-putih-tiap-hari-bikin-gemuk
(odi/lus)