Saturday, June 14, 2014

Kebiasaan Makan di Kantor Bisa Membuat Berat Badan Naik


Foto : Getty Images

Jakarta - Sudah berdiet ketat tetapi berat badan tetap naik? Bisa jadi hal ini disebabkan oleh kebiasaan makan di kantor, mulai dari camilan, kopi, atau pilihan menu makan siang. Agar badan tetap sehat dan ramping, hindari kebiasaan makan yang buruk di kantor.

Pekerja kantor biasa menghabiskan waktu sekitar 8 jam lebih di kantor. Kurang bergerak dan sering mengonsumsi makanan tinggi kalori bisa jadi penyebabnya. Karenanya perhatikan kebiasaan makan di kantor ini.

1. Ngemil biskuit
Makan biskuit ditemani secangkir teh manis adalah kegiatan yang sering dilakukan di kantor. Dengan alasan membantu menjaga energi atau menghindari kantuk, Padahal, biskuit adalah salah satu camilan tinggi kalori karena banyak mengandung gula, lemak, dan terigu. Sebaiknya, hindari membawa biskuit ke kantor dan menyimpan biskuit di laci kerja.

2. Jauhi si pembawa makanan
Di setiap kantor pasti ada orang yang sering menawarkan makanan yang mereka bawa, seperti kue dan biskuit. Meski bermaksud baik, ternyata hal ini tak baik untuk yang sedang berdiet. Boleh saja jika sesekali, namun ini bisa terjadi setiap hari. Pastikan Anda tidak terpengaruh tawaran dari orang-orang seperti ini. Tolak tawaran makanan dari mereka dengan cara baik-baik.

3. Jangan habiskan kue
Selalu saja ada sesuatu yang dirayakan di kantor. Mulai dari ulang tahun, pernikahan, hingga seseorang yang berhenti bekerja. Biasanya selalu ada kue. Itu artinya Anda harus siap-siap untuk kalori ekstra yang masuk ke tubuh. Anda merasa tidak enak jika tidak memakan kue yang ditawarkan. Sebaiknya, cicipi kue sedikit dengan porsi kecil dan jangan sampai habis. Hal ini lebih baik agar kalori yang masuk tidak terlalu banyak.

4. Bawa bekal makan siang sendiri
Makan siang yang dihidangkan di luar memang sangat menggoda. Karena pilihannya banyak dan semua terlihat lezat. Padahal Anda belum tahu kandungan nutrisi dan kebersihannya. Lebih baik bawa bekal makanan sendiri dari rumah. Selain itu lebih hemat. Hentikan kebiasaan makan siang di luar. Jika terpaksa, sebaiknya batasi seminggu sekali.

5. Kurangi bertemu rekan kerja di akhir pekan
Pada akhir pekan, kadang Anda suka bertemu dengan rekan kerja, entah di restoran atau kafe. Pertemuan itu selalu dilengkapi dengan makanan minuman yang sengaja dipesan sebagai teman ngobrol yang tinggi kalori. Sebaiknya, jangan biasakan pertemuan dengan rekan kerja di akhir pekan. Gunakan akhir pekan untuk berkumpul bersama keluarga. Mungkin Anda bisa memasak bersama atau berolahraga.

6. Minum air yang cukup
Ketika sedang serius bekerja, seringkali Anda lupa untuk minum air. Kurangnya pasokan air yang cukup membuat darah mengental dan meningkatkan viskositas darah. Hal ini bisa memicu gangguan pembuluh darah otak, penyakit kardiovaskular, dan gangguan fungsi ginjal. Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan cukup minum air. Hindari minuman manis, lebih baik minum air putih.




Thursday, June 12, 2014

Ini Buah Paling Tinggi Kandungan Vitamin C-nya

img
Foto : Dok.thinkstock

Jakarta - Vitamin C merupakan antioksidan yang baik untuk mencegah radikal bebas, meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Vitamin ini juga berkhasiat mempercantik kulit serta mencegah gusi berdarah. 

Sangat dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan vitamin C, yaitu sebanyak 75 mg per harinya. Sayangnya tubuh tidak bisa memproduksi sendiri vitamin C, tapi harus diasup dari luar. 

Sumber vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan seperti nanas, mangga, jeruk, anggur dan kiwi. Dari semua buah yang disebutkan, kiwi merupakan buah yang cukup banyak kandungan vitamin C-nya. Pada jenis kiwi berwarna hijau misalnya, mengandung 85 mg vitamin C per 100 gram-nya. Kandungan vitamin C bisa lebih tinggi lagi pada kiwi jenis Gold dan Sungold, yaitu masing-masing sebanyak 105,4 mg dan 161,3 mg per 100 gram.

Sebagai perbandingan, mangga memiliki 27,7 mg kandungan vitamin C sementara nanas 47,8 mg. Jeruk yang dikenal sebagai buah kaya vitamin C mengandung lebih sedikit dari kiwi hijau, yaitu 53,2 mg. Sedangkan buah-buahan lainnya seperti anggur, pir, apel, semangka dan pisang masing-masing di bawah 10 mg.

Kadar vitamin C dalam tubuh sangat mudah menurun karena sifatnya yang larut air. Maka dari itu disarankan mengonsumsi vitamin C dari makanan yang bisa menahannya lebih lama di dalam tubuh. 

Ahli nutrisi Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, Sp.GK menyarankan untuk mengonsumsi kiwi, maksimal dua buah setiap harinya karena buah khas New Zealand ini memiliki kandungan vitamin C yang terbilang paling tinggi di antara buah lainnya. Selain itu asupan vitamin C dari buah kiwi juga bisa meningkatkan kadar vitamin yang lebih tinggi dalam berbagai jaringan jika dibandingkan dengan konsumsi dari suplemen atau pil vitamin C.

"Kiwi lebih tahan lama vitamin C-nya ketimbang pil suplemen dan buah lain," ujar dokter gizi yang biasa disapa Fias ini, saat acara peluncuran kampanye 'Feel the Power of the Sun' yang diadakan Zespri di Rumah Ranadi, kawasan Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Senin (2/06/2014).

Mengonsumsi vitamin C dalam dosis yang tinggi, selama itu berasal dari bahan alami seperti buah dan sayur terbilang aman. Dari kebutuhan per harinya yang hanya 75 mg, apabila Anda mengasup vitamin C lebih dari itu misalnya 100-500 mg, maka kelebihan dosisnya akan keluar melalui air misalnya urin dan keringat.

"Vitamin C larut air jadi kalau dikonsumsi berlebihan akan keluar lewat air juga. Pada buah-buahan, kandungan vitamin C-nya ada 500-1000 gram," terang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Hestianingsih - wolipop



(hst/hst)










Wednesday, June 11, 2014

Benarkah Jus Jambu Bisa Naikkan Trombosit?

Jambu biji
Foto : Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jus jambu disebut-sebut bisa menaikan jumlah trombosit dari penderita demam berdarah dengue (DBD). Namun hal itu belum pernah terbukti secara klinis.  

"Sampai sekarang belum ada uji laboratorium yang membuktikan jus jambu bisa meningkatkan trombosit atau mengatasi DBD," kata Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) Leonard Nainggolan dalam acara "SOHO #BetterU: Hari Demam Berdarah ASEAN" di Jakarta, Selasa (10/6).

Menurut dia, hal terpenting yang harus dilakukan oleh penderita DBD adalah menjaga asupan cairan tetap cukup. Dengan kata lain, untuk memberikan perawatan kepada penderita DBD tidak wajib dengan pemberian jus jambu.

"Sepanjang penderita minum yang banyak maka itu yang terbaik selama tidak memberi gangguan kesehatan yang lainnya. Jus jambu itu hanyalah salah satu dari sumber cairan bagi penderita DBD. Itu saja," katanya.

Oleh karena itu, berbagai minuman seperti jus jambu, jus mangga, jus apel ataupun angkak adalah sumber cairan yang bisa dipilih oleh penderita DBD.

"Boleh mana saja cairannya selama tidak membahayakan penderita. Tapi kalau jus jambu dan kawan-kawannya itu dianggap sebagai zat yang bisa menambah trombosit darah ternyata belum pernah ada uji klinis," katanya.

Ia menyatakan dirinya juga bukan termasuk pihak yang antiherbal. Apapun itu, penderita DBD sangat membutuhkan cairan yang banyak agar keadaannya membaik. "Dengan cairan yang banyak akan mencegah seorang penderita mengalami hematokrit (pengentalan darah). Pengentalan darah akan membahayakan penderita DBD," katanya.

Menurut dia, jika darah terlalu kental atau tidak encer akan membuat pasokan nutrisi dan oksigen ke sejumlah jaringan tubuh tersendat atau bahkan terhenti. "Untuk itu, cairan sangat penting bagi penderita DBD. Jika terus berlanjut tekanan darah penderita bisa tidak stabil," katanya. Leonard mengingatkan pentingnya asupan cairan terutama yang memiliki nilai tambah seperti elektrolit.

"Minum air putih atau minuman berelektrolit sangat disarankan bagi penderita DBD. Minumlah minimal sebanyak 2-2,5 liter cairan per harinya. Bila keadaan pasien memburuk sehingga tidak dapat minum, bahkan muntah-muntah, harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan dokter secepatnya," katanya.

Walapun belum terasa haus, penderita DBD disarankan harus rajin minum, karena jika tidak akan terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan. "Biasanya, rasa haus timbul saat tubuh mengalami kekurangan cairan sebesar 2 persen dari berat badan. Cairan dapat menggantikan kekurangan cairan tubuh yang bocor akibat kerusakan dinding pembuluh darah," katanya.
Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Sumber : Antara

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/14/06/10/n6y8nr-benarkah-jus-jambu-bisa-naikkan-trombosit


Tuesday, June 10, 2014

Es Mentimun dan Jus Semangka Ini Cocok Dikonsumsi Agar Kulit Tak Kering


Foto : Thinkstock

Jakarta - Cuaca panas membuat tubuh kehilangan cairan tubuh. Kurangnya mengonsumsi air membuat tubuh menjadi lesu dan kulit tampak kering. Selain air, Anda juga perlu mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dengan kandungan air tinggi.

Racik buah dan sayuran menjadi minuman yang enak dan menyengarkan. Tubuh terhidrasi dan kulitpun tetap kencang dan mulus.

1. Es mentimun
Mentimun mengandung pottasium yang dapat membantu menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh. Selain itu mentimun terdiri dari 96 persen air. Kandungan air yang tinggi dapat membantu tubuh terhidrasi, cegah kelelahan dan sangat penting untuk pembentukan air liur dan pendinginan tubuh melalui keringat. Agar lebih segar, buatlah mentimun serut yang campur dengan lemon yang disajikan dingin.

2. Jus semangka
Buah semangka terdiri dari 90 persen air. Selain dapat menghidrasi tubuh, semangka juga kaya akan lycopene yaitu antioksidan yang dapat cegah pertumbuhan kanker. Semangka sangat enak dikonsumsi saat cuaca panas dengan cara dibuat jus ataupun dijadikan buah potong.

3. Strawberry
Strawberry tidak hanya mengandung banyak air akan tetapi buah berwarna merah ini juga mengandung vitamin C, antioksidan yang dapat menjaga ligamen tubuh yang kuat. Juga mempercepat perbaikan kulit saat terkena paparan sinar matahari.

4. Tomat
Selain dapat memerangi kanker dan sejumlah penyakit lainnya. Tomat juga merupakan sayuran yang banyak mengandung air. Kandungan lycopene yang terkandung dalam tomat dapat membantu menjaga kulit dari paparan sinar UV. Untuk mengonsumsi tomat dapat dalam bentuk jus, sup atau campuran salad.

Lusiana Mustinda - detikFood


Monday, June 9, 2014

Tren Penggunaan Obat Herbal Meningkat

Obat Herbal
Foto : Google/republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejalan dengan tren back to nature, penggunaan obat herbal di dunia terus meningkat. Begitu juga di Indonesia tren pasarnya terus mengalami peningkatan. Hal ini membuat produsen obat tertarik untuk terus mengembangkan obat herbal. 
Menurut Vice President Sales and Marketing for Professional Products SOHO Global Health, Sugiharjo produk herbal telah digunakan oleh 80 persen penduduk dunia. Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan pada 2006 pasar obat herbal di Indonesia mencapai Rp 5 triliun.
Tahun 2007 mengalami peningkatkan menjadi Rp 6 triliun, dan pada 2008 naik lagi menjadi Rp 7,2 triliun. Sedangkan pada 2012 mencapai Rp 13 triliun atau sekitar dua persen dari total pasar obat herbal di dunia. 
Saat ini, kata Sugiharjo, Indonesia memiliki kurang lebih 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya adalah tumbuhan berkhasiat obat. Sehingga, merupakan potensi yang sangat bagus untuk pasar obat herbal. Melihat peluang ini, perusahaan farmasinya SOHO Global Health menyelenggarakan seminar ilmiah.
''Seminar ini, bertujuan untuk menginformasikan keamanan, khasiat dan kualitas obat herbal,'' kata Sugiharjo dalam acara konferensi pers Natural Wellness Symposium SOHO Global Health, di Trans Luxury Hotel, Bandung akhir pekan lalu.  
Seminar ini merupakan seminar ilmiah pertama di Indonesia yang memberikan pemaparan manfaat obat herbal dengan total peserta mencapai 1000 dokter. Natural Wellness Symposium ini, akan diadakan di tujuh kota yakni, Semarang, Jakarta, Medan, Bali, Bandung, Makassar dan Surabaya dengan total 1.000 peserta di masing-masing kota.  
Sugiharjo menjelaskan, produk herbal SOHO Global Health yang saat ini dipasarkan dan dipergunakan secara medis dibuat dengan bahan utama alami yang telah menjalani berbagai pengujian, didukung oleh berbagai macam penelitian maupun jurnal ilmiah. Selain itu, telah mengantongi sertifikasi sebagai jaminan pembuatannya mengikuti ketentuan yang berlaku.
''Target kami tahun ini Rp 1 triliun. Market share sangat dominan, dengan resikonya harus terus melakukan inovasi,'' kata Sugiharto.
Untuk bahan baku obat, kata dia, Soho memiliki lahan 10 hektare di Sukabumi, bekerja sama dengan petani, dan partner di beberapa negara yang meliki hak eksklusif. Obat herbal yang di buat Soho, ada tiga segmen. Yakni, medium, kelas menengah dan atas.



Sunday, June 8, 2014

Dango dan Sakuramochi, Dessert Favorit Para Kaisar Jepang


Foto : Thinkstock

Jakarta - Makanan penutup Jepang disebut juga dengan wagashi. Sejak lama dikenal sebagai dessert yang biasa dikonsumsi oleh para raja. Selain sajian kue, permen pun sudah dikenal sejak lama dan menjadi dessert.

Beberapa sajian dessert ini masih dapat ditemukan di beberapa restoran atau rumah makan di Jepang.

1. Dango
Kue asal Jepang ini berbentuk bulat seperti bola kecil dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Sajian ini mirip seperti bakso yang menyerupai sate karena  ditusuk. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diuleni dengan air. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4 atau 5 butir dango ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu.

2. Nagamashi
Nagamashi adalah istilah umum yang digunakan untuk dessert yang digunakan dalam upacara minum teh Jepang. Kue ini dibuat dengan isian pasta kacang yang manis.

3. Konpeito
Sajian permen konpeito merupakan permen berwarna kecil. Sajian ini berbentuk bulat dan terkaramelisasi secara alami sebagai bagian dari proses memasak. Gula pertama kali diperkenalkan ke Jepang oleh para pedagang Portugis pada abad ke 16. Konpeito adalah hadiah sajian tradisional tanda  terima kasih untuk pengunjung imperial house of Japan (kaisar).

4. Sakuramochi
Kue mochi berwarna merah muda ini disebut juga dengan kue beras dengan isian pasta kacang merah dan ditutupi dengan daun cherry blossom (sakura). Sakura mochi biasanya disajikan untuk perayaan hari Hinamatsuri di Jepang setiap tanggal 3 Maret.

5. Hanabiramochi
Hanabiramochi yang berarti "bunga petal mochi". Makanan ini secara tradisional disajikan untuk upacara minum teh pada perayaan tahun baru. Tradisi ini dimulai dengan keluarga kekaisaran. Hanabiramochi memiliki bentuk dan warna yang khas. Kue ini biasanya diisi dengan pasta kacang hijau.





Friday, June 6, 2014

Benarkah Makan Tiga Lembar Roti Putih Tiap Hari Bikin Gemuk?

thumbnail
Foto : Thinkstock


Roti putih dibuat dengan menggunakan campuran tepung terigu, ragi dan gula pasir. Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini dipresentasikan pada Eropean Congress on Obesity, banyaknya kandungan gula pada roti putih dapat memicu obesitas.

Seperti yang dilansir dalam University Herald (05/06/2014), penelitian di Spanyol menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga hingga empat lembar roti putih per hari memiliki risiko 40 persen lebih tinggi memiliki berat badan lebih atau obesitas daripada mereka yang mengonsumsi roti putih sebanyak dua lembar dalam seminggu.

"Masalahnya, roti putih dibuat dengan tepung halus yang cepat diserap menjadi gula oleh tubuh," tutur Miguel Martinez Gonzalez selaku peneliti dan profesor di University of Navara di Spanyol.

Dalam studi ini, peneliti melacak kebiasaan makan lebih dari 9.000 orang dewasa muda selama kurang lebih lima tahun. Tujuannya untuk menilai dampak konsumsi roti putih pada populasi. Roti adalah bagian utama dari menu harian terutama di negara Eropa.

Mereka menemukan bahwa peserta yang mengkombinasikan roti gandum putih dan roti gandum utuh tidak memiliki peningkatan risiko untuk kenaikan berat badan. 

Martinez Gonzalez mengatakan hal ini mungkin disebabkan karena jenis karbohidrat, kadar serat dan bahan lainnya yang ada di dalam roti gandum.

"Sebaiknya bagi orang yang biasanya mengonsumsi banyak roti dapat mengganti roti putih dengan roti gandum agar lebih sehat," jelas Martinez Gonzalez.

Lusiana Mustinda - detikFood

http://food.detik.com/read/2014/06/05/165800/2601062/900/benarkah-makan-tiga-lembar-roti-putih-tiap-hari-bikin-gemuk
(odi/lus)







Wednesday, June 4, 2014

Pilih Salad Pasta atau Salad Kentang untuk Diet?


Foto : Shutterstock


KOMPAS.com - Salad menjadi pilihan santapan bagi mereka yang sedang diet. Pilihan salad pun beragam sehingga santapan lebih bervariasi setiap harinya. Meski begitu hati-hati pilih salad karena kandungan kalorinya bisa jadi tinggi.

Jika diberi pilihan salad pasta atau salad kentang, mana yang sebaiknya dipilih untuk diet? Pakar diet Kerri-Ann Jennings, memberikan penjelasan.

Salad pasta, kata Jennings, satu cangkir saja mengandung 450 kalori. Di dalamnya terkandung lemak 18 gram, lemak jenuh tiga gram. Jumlah lemak tersebut mencapai 27 persen dan 19 persen dari batasan lemak perharinya untuk diet 2.000 kalori. Salad pasta memang mengandung sayuran, mungkin seperempat cangkir, tapi sayuran ini terkalahkan oleh pasta apalagi jika ditambah mayonaise.

Jadi, Jennings mengatakan, salad pasta kurang tepat jika tujuannya adalah diet kalori.

Bagaimana dengan salad kentang? Satu cangkir salad kentang mengandung 360 kalori. Meski kandungan lemaknya sama dengan salad pasta, namun salad kentang mengandung lebih banyak sayuran. Kentang itu sendiri kaya nutrisi, mengandung potasium dan vitamin C serta kaya serat juga protein.

Dengan begitu, kalau dihadapkan pada dua pilihan ini sebaiknya konsumsi salad kentang.


Sumber :

Editor :
Wardah Fajri
http://female.kompas.com/read/2014/05/16/1715415/Pilih.Salad.Pasta.atau.Salad.Kentang.untuk.Diet.


Monday, June 2, 2014

Tujuh Strategi Makan di Luar Tanpa Merusak Diet


Foto : Shutterstock

KOMPAS.com -- Saat melakukan diet, satu hal yang penting adalah komitmen Anda untuk terus melakukannya. Namun, kita tidak selalu berada dalam keadaan yang memudahkan untuk menjalani diet, misalnya saat diundang makan bersama atau harus menghadiri sebuah pesta.
Menurut JJ Virgin, pakar fitnes dan nutrisi asal Amerika Serikat, makanan di restoran sering kali mengandung kalori lebih banyak daripada yang dibayangkan. Bahkan makanan sehat pun mungkin tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, contohnya salad.
Salad mungkin terdengar sehat dengan komposisi sayur, buah kering, atau kacang, tetapidressing atau saus yang dipakai dapat membuat lonjakan kalori dan lemak pada makanan ini. Bahkan keju yang ditambahkan pada salad dapat meningkatkan jumlah kalorinya setara dengan kalori pada burger keju atau gorengan dalam porsi yang sama.
Meskipun begitu, tidak perlu merasa terlalu khawatir makan di luar akan merusak diet Anda. Virgin memberikan kiat-kiat yang mungkin bisa membantu Anda sebagai berikut.
1. Jangan terlalu terpaut pada menu
Menu di restoran sejatinya hanya rekomendasi, tetapi sebenarnya Anda bisa meminta untuk mengganti bahan-bahan di dalam supaya lebih sehat. Misalnya, menu bayam dan salmon disajikan dengan keju, Anda bisa meminta untuk mengganti kejunya dengan sayuran.
2. Mulai dengan salad
Makan salad terlebih dulu sebelum makan makanan lain akan menekan nafsu makan makanan tinggi kalori. Namun, pastikan dressing yang Anda gunakan adalah cuka atau minyak zaitun saja.
3. Waspada makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng mengandung lebih banyak lemak sehingga lebih baik Anda memesan makanan dengan cara olah direbus, dibakar, atau dipanggang.
4. Tanya detail penyajian
Saat melihat menu, mungkin ada hal-hal yang Anda tidak mengerti soal penyajian dari makanan yang akan dipesan. Maka, ketahuilah terlebih dahulu supaya tidak menyesal saat makan, misalnya ada pelengkap sajian yang tinggi lemak jenuh, bahkan menyebabkan alergi.
5. Sadar diri
Jika tujuan makan malam adalah untuk merayakan sesuatu, maka fokuslah terhadap hal yang dirayakan itu, bukan terhadap makanan. Anda bisa memperbanyak pembicaraan dengan teman-teman makan malam Anda daripada sibuk memperhatikan makanan.
6. Kurangi porsinya
Menu di restoran umumnya disajikan dalam porsi besar. Maka, ada baiknya Anda memesan setengah porsi saja atau membaginya ke teman.
7. Cukup tiga gigit
Tak bisa dimungkiri, di acara makan malam tentunya ada hidangan yang sangat menarik perhatian Anda. Sayangnya, jika makanan itu berkalori tinggi, tentulah akan merusak diet. Maka, puaskan keinginan untuk makan makanan tersebut dengan hanya mencicip tiga gigitan.
Penulis : Unoviana Kartika
Sumber :
Editor :
Lusia Kus Anna







Sunday, June 1, 2014

Diet Rendah Karbohidrat Pangkas Risiko Penyakit Jantung



Foto : Shutterstock


KOMPAS.com - Bermacam-macam cara dilakukan untuk menjauhkan risiko penyakit jantung, namun pola makan selalu menjadi salah satu cara yang paling penting. Baru-baru ini, sebuah studi menemukan, pola makan rendah karbohidrat dan tinggi sayur-sayuran atau vegan dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 10 persen dalam 10 tahun.
Studi yang dipublikasi dalam jurnal BMJ Open tersebut melibatkan 39 pria dan wanita yang kelebihan berat badan. Mereka dipantau dari April 2005 hingga November 2006.
Sebagian dari peserta mengikuti diet rendah karbohidrat dan vegan yang dikenal dengan nama diet "Eco-Atkins". Sementara sebagian lainnya mengkuti diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak. Kedua kelompok melakukan pola makan tersebut dalam periode enam bulan.
Peserta diet Eco-Atkins memilih makanan mereka sesuai dengan apa yang sudah direkomendasikan. Rata-rata mereka mengonsumsi karbohidrat 26 persen dari total kalori yang mereka makan. Sisanya 31 persen berasal dari protein, dan 43 persennya dari lemak yang sebagian besar merupakan minyak sayur.
Secara keseluruhan, peserta diet Eco-Atkins mengalami penurunan 10 persen kadar kolesterol dan berat badan mereka rata-rata 1,8 kilogram lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang makan tinggi karbohidrat, rendah lemak.
Berdasarkan hasil temuan ini, peneliti David Jenkins dari St Michael's Hospital di Toronto, Kanada, mengalkulasikan, diet Eco-Atkins bisa mengurangi 10 persen risiko penyakit jantung dalam jangka waktu 10 tahun.
"Kami menyimpulkan, diet penurunan berat badan dengan cara makan lebih sedikit karbohidrat yang diganti dengan sayuran, kacang-kacangan, dan minyak sayur dapat memperbaiki kadar kolesterol "jahat" dan berat badan. Keduanya merupakan faktor risiko dari penyakit jantung," kata dia.
Meski begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek diet rendah karbohidrat dan vegan hanya terdapat pada faktor risiko penyakit jantung saja, atau benar-benar pada penyakit jantung itu sendiri.
Penulis : Unoviana Kartika
Sumber :
Editor :
Wisnubrata