Thursday, January 29, 2015

Ini Alasan Mengapa Kepiting Perlu Dikonsumsi


Foto : Kompas/Ayu Sulistyowati

Kepiting merupakan salah satu andalan hidangan laut atau seafood yang paling mudah dijumpai. Rendah kandungan lemak dan mengandung 82 kalori per 3 ons sajiannya. Tetapi mengapa kita perlu mengonsumsi kepiting ?

Karena hidangan laut satu ini tergolong kaya akan vitamin dan mineral yang membuat tubuh lebih sehat dan menjadi bagian dari program diet atau menjaga berat badan. Ada banyak rumor yang membuat orang menjauhi kepiting, salah satunya alasan kolesterol. Namun sebenarnya manfaat yang dibawanya lebih banyak. Apa saja?

Protein 
Rekomendasi konsumsi harian akan protein adalah 46 gram untuk wanita, dan 56 gram untuk pria, menurut Centers for Disease Control and Prevention. Sajian sebanyak 3 ons atau 100 gram daging kepiting akan menyediakan 16,45 gram protein yang dibutuhkan. 

Protein di dalam tubuh akan berguna sebagai nutrisi penting untuk membangun otot dan jaringan. Kepiting merupakan salah satu sumber protein yang tinggi, yang mensuplai 20 asam amino untuk kebutuhan tubuh.

Vitamin B12 
Kepiting merupakan sumber terpercaya untuk vitamin B12. Kita sangat dianjurkan mengonsumsi vitamin ini sebanyak 2,4 mikrogram setiap hari. Sajian 3 ons atau 100 gram daging kepiting akan mensuplai 9,78 mikrogram.

Vitamin B12 membantu tubuh memproduksi sel darah merah yang sehat. Selain itu juga mendukung fungsi kerja otak. Menurut National Institutue of health, mendapat kandungan vitamin B12 juga dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler.

Sodium dan Kolesterol
Sajian per 3 ons atau 100 gram kepiting mengandung 911 miligram sodium. Untuk ukuran orang dewasa sehat ada baiknya membatasi asupan sodium 2.300 miligram sehari, sementara yang berpenyakit jantung dan yang sudah berusia di atas 50 tahun baiknya membatasi asupannya 1.500 miligram lebih kurang. Kebanyakan konsumsi sodium dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.

Konsumsi kepiting sebanyak 3 ons juga setara dengan 45 miligram kolesterol. Konsumsi terlalu banyak dapat menimbulkan resiko penyakit jantung dan stroke. Sebaiknya Anda tidak mengonsumsi lebih dari 300 miligram kolesterol per hari. Jika mengidap sakit jantung, batasi kurang dari 200 miligram.

Tips 

Menikmati sajian kepiting juga bisa dengan salad atau menambahkannya ke dalam sup. Kombinasikan daging kepiting yang sudah dipotong dengan mayones rendah lemak, kupasan bawang dan herbal, atau dicampur dengan roti isi. Menikmati daging kepiting juga bisa dengan jamur atau kacang.


Friday, January 23, 2015

Mengapa Makan Buah Potong Lebih Sehat dari Minun Jus Buah

thumbnail
Foto : Thinkstock

Minum jus buah segar dan sayuran sedang jadi tren hidup sehat. Cara ini dianggap praktis karena bisa mencukupi kebutuhan buah dan sayur harian. Tetapi makan buah potong jauh lebih sehat. Mengapa?

Konon gaya hidup modern membuat makanan sehat cukup dikonsumsi dengan cara disedot, tak perlu dikunyah. Karenanya di kota-kota besar di dunia banyak dibuka juice bar dan dijual jus cold-pressed dan minuman yang diblender.

Menurut catatan Global Industries Analysts, pasar smoothie dan jus di dunia akan mencapai $ 11 milliar (Rp.14 triliun) tahun 2015. Hal ini terjadi karena anak-anak juga mulai menyukai minuman dan makanan yang disedot. Mereka jadi malas mengunyah.

Peoses mengunyah makanan merupakan cara terbaik untuk memperlambat makan. Hal ini membuat perut kenyang lebih lama dan makanan yang masuk terkontrol.

Riset yang dimuat Journal of the American Dietetic Association menyebutkan orang yang makan dengan cara dikunyah perlahan, makan lebih sedikit dan lebih puas dibandingkan yang makannya cepat.

Sedangkan studi di Journal Apetite menunjukkan orang yang makan siang dengan mengunyah perlahan, lebih sedikit makan camilan yang diberikan saat jeda sore.

Sebagai contoh, untuk membuat 350 ml jus wortel dengan 141 kalori diperlukan 41/2 buah wortel, Memakan wortel utuh tersebut perlu waktu lebih lama daripada memutar blender atau juicer. Tetapi setelahnya Anda akan merasa kenyang lebih lama dan lebih puas dibandingkan meneguk jus wortel.Rasa kenyang tersebut disebabkan oleh serat yang terkandung pada wortel. Serat inilah yang hancur dan hilang saat dibuat jus. Meskipun jus lebih hemat waktu dan bisa mencukupi kebutuhan nutrsisi dalam sekejap tetap saja ada yang hilang.

Mengunyah makanan melibatkan sejumlah proses kimia, bukan hanya memberi ras kenyang dan mengurangi asupan kalori. Ketika makanan masuk ke dalam mulut, semua oragn tubuh mempersiapkan prosesnya. Mulut, gigi, lambung, usus, pankreas mengeluarkan zat kimia untuk mencernanya.

Beberapa enzim dalam organ pencernaan berupa hormone pada usus yang juga mengirimkan pesan kenyang pada otak. Makin banyak mengunyah makin banyak hormone dan makin sedikit asupan makanan dan rasa kenyang lebih lama.

Studi di American Journal of Clinical Nutrition memperlihatkan orang yang mengunyah makanan 40 kali mengonsumsi 12% lebih sedikit kalori dan punya hormon usus lebih tinggi dibandingkan yang mengunyah 15 kali.

Hal ini membuktikan bahwa mengunyah dengan baik dan makan perlahan bisa membantu mengontrol kadar gula darah dan juga mencegah diabetes. Kegiatan mengunyah dan memroses zat makanan dalam usus juga melepaskan kalori.

Kini Anda punya pilihan, makan buah potongan atau minum sebotol jus. Makan semangkuk salad, atau sebotol jus sayuran. Nutrisinya mungkin sama tetapi efek pada kesehatannya berbeda.

Odilia Winneke-detikFood

Thursday, January 15, 2015

Racikan Oatmeal Untuk Sarapan



Foto : Getty Images

Oatmeal jadi menu sarapan favorit banyak orang. Selain dipadukan dengan susu, oatmeal bisa diracik dengan buah segar dan keju. Boleh juga meniru sajianoatmeal gaya Meksiko dan Turki.

Kalau Anda tak terbiasa sarapan dengan oatmealdingin seperti overnight oatnamun bosan hanya mencampur oatmeal dengan susu, coba variasi ini.

1. Bubur oatmeal gurih
Hidangan ini bisa jadi pengganti bubur ayam. Tuangkan 1/4 cangkir kejucheddar parut dan 1/4 sendok teh paprika bubuk ke mangkuk oatmeal. Bumbui dengan sedikit garam dan lada bubuk secukupnya, lalu tambahi 1/2 batang daun bawang yang diiris. Jangan lupa aduk sebelum menikmatinya.

2. Oatmeal a la Meksiko
Alpukat dan salsa yang banyak digunakan dalam kuliner Meksiko ternyata enak juga dipadukan dengan oatmeal. Buat satu buah telur mata sapi (sunny side up) dengan bagian kuning setengah matang. Jangan lupa taburi sedikit garam dan lada. Sajikan di atas oatmeal dengan tambahan 2 sendok makan salsa dan 1/4 buah alpukat yang diiris-iris.
Bahan salsa terdiri dari tomat tanpa biji, daun ketumbar, cabai hijau besar, bawang bombai, dan sedikit bawang putih. Cincang halus semuanya lalu aduk dengan air jeruk lemon dan garam.


Oatmeal ala Meksiko (Foto Getty Images)

 3. Oatmeal a la Turki
Dessert Turki banyak menggunakan kacang-kacangan dan buah kering, seperti oatmeal ini. Aduk oatmeal dengan sedikit pala bubuk, lalu tambahi topping 2 sendok makan buah kering (misalnya kismis, cranberry, ceri) dan 1 sendok makan pistachio cincang. Terakhir, tuangi 1 sendok makan madu ke atasnya.

Oatmeal ala Turky (Foto : Getty Images)

4. Oatmeal asam manis
Yoghurt dan selai jeruk, paduan favorit penggemar citarasa asam manis. Tambahkan saja masing-masing 2 sendok makan yoghurt tawar rendah lemak dan marmalade jeruk ke semangkuk oatmeal hangat.

5. Oatmeal PB&J
Selai kacang dan selai anggur (peanut butter and jelly) tak hanya cocok dijadikan olesan roti tawar. Tinggal adukoatmeal bersama 2 sendok makan selai kacang, lalu beri 5 butir anggur merah.

6. Oatmeal tropis
Bayangkan Anda sedang bersantai di pantai sambil menyantap oatmeal tropis ini. Aduk oatmeal dengan 1 sendok makan gula palem. Tambahkan 2 sdm mangga potong, 2 sendok makan kacang mete cincang, serta 2 sendok makan kelapa parut sangrai.




Saturday, January 3, 2015

Kalium, Mineral Sahabat Jantung



Foto : Shutterstock

Kalium merupakan mineral penting yang diperlukan tubuh. Asupan kalium yang cukup terkait dengan turunnya risiko kematian 20 persen dari segala penyebab, menurunkan risiko stroke dan tekanan darah, dan mengurangi pembentukan batu ginjal. 

Kalium merupakan salah satu dari tujuh mineral penting yang dibutuhkan tubuh, bersama dengan kalsium, magnesium, fosfor, natrium, klorida, dan sulfur. 

Fungsi utama kalium dalam tubuh diantaranya membantu membangun dan menggerakkan otot-otot, memungkinkan ginjal untuk menyaring darah, mensintesis protein, mengatur aktivitas elektrik jantung, menjaga volume cairan tubuh dan menjaga agar sel berfungsi normal.

Kalium tidak menyembuhkan atau mencegah penyakit jantung. Tapi asupan kalium yang cukup dapat melindungi jantung dengan beberapa cara, seperti membantu mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi. Pilihlah sayur dan buah sebagai sumber kalium. 

Kalium juga membantu meningkatkan masalah yang berhubungan dengan irama jantung. Mineral ini berperan dalam detak jantung, jadi jika Anda menderita masalah irama jantung, kalium mungkin akan sangat bermanfaat.

Makanan yang kaya kalium menciptakan lingkungan basa dalam tubuh yang melawan asidosis yang disebabkan oleh diet yang tidak sehat. Makanan yang tinggi asidosis seperti daging dan sereal olahan memicu asidosis metabolik. Hal ini menyebabkan hilangnya kepadatan mineral tulang dan melemahkan otot-otot. 

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang menelan 5266 miligram kalium per hari memiliki rata-rata 1,6 kilogram lebih sedikit jaringan massa lemak daripada orang yang mengasup kalium 50 persen lebih rendah. Penelitian juga menunjukkan bahwa asupan kalium yang tinggi dapat meningkatkan kepadatan tulang.

Sumber kalium terbaik

Memperbanyak buah-buahan dan sayuran dalam pola makan adalah cara terbaik untuk meningkatkan asupan kalium. Produk susu, biji-bijian, daging, dan ikan juga merupakan sumber kalium.

Makanan kaya kalium juga termasuk kentang, tomat, buah-buahan segar, terutama pisang, jeruk dan stroberi, alpukat, bayam, buncis dan kacang polong, dan buah-buahan kering.

Dianjurkan agar Anda menjaga asupan 4.700 mg kalium per hari untuk kesehatan yang baik. Cara termudah untuk mendapatkan jumlah ini adalah dengan menambahkan buah-buahan dan sayuran tinggi kalium dalam diet. (Eva Erviana)