Monday, August 18, 2014

Makanan Sahabat Diabetes


Foto : Shutterstock

KOMPAS.com- Tidak ada makanan super yang bisa ampuh menurunkan kadar gula darah seorang diabetesi. Mau tak mau seorang diabetesi harus menjaga kadar gula darah dengan pola makan dan olah raga yang tepat supaya penyakitnya terkontrol. 

Belakangan ini kayu manis diberitakan sebagai bahan pangan yang mungkin bisa menurunkan risiko diabetes atau membantu mengontrol kadar gula darah. Meskipun mungkin kayu manis bisa membantu mengontrol gula darah, para ahli tetap mengingatkan tidak ada makanana ajaib untuk mengontrol kadar gula para diabetesi.

“Tidak ada ramuan ajaib untuk diabetes,” kata juru bicara American Dietetic Association Cathy Nonas, RD. Menurutnya, diabetesi tetap perlu mengatur pola makan seimbang dan olah raga teratur utuk mengontrol diabetes.

Makanan seperti roti dan nasi putih sebaiknya dihindari oleh diabetesi. Roti dan nasi putih langsung diubah menjadi gula darah. Ini yang menyebabkan kenaikan gula darah mendadak. Sementara makanan seperti nasi merah dicerna lebih lambat sehingga tidak menimbulkan kenaikan gula darah mendadak.

Untuk mereka yang mengikuti pola makan diabetesi yang sehat, berikut ini makanan yang bisa membantu gula darah terkendali.
Oatmeal
Oatmeal bisa membantu mengontrol gula darah asalkan tidak ditambah dengan gula. “Meskipun oatmeal adalah karbohidrat, ini karbohidrat jenis yang baik karena tinggi kandungan seratnya sehingga lambat dierna dan tidak menaikkan gula darah dengan cepat.,” kata juru bicara American Dietetic Association Marisa Moore, RD, LD. 

Bukan hanya mengontrol gula darah, oatmeal juga memberikan sumber energi yang lebih stabil buat tubuh dibanding roti putih atau nasi putih. Plus juga mebantu menurunkan berat badan. Adalah penting bagi diabetesi tipe dua untuk menurunkan berat badan. “Ketika berat badan turun, gula darah juga terkontrol secara signifikan,” kata Nonas. 

Brokoli, Bayam dan Kacang Hijau
Di samping mengonsumsi karbohidrat berserat tinggi, diabetesi perlu juga mengonsumsi sayuran seperti brokoli, bayam dan kacang hijau. Sayuran ini kaya serat dan rendah karbohidrat sehingga ideal untuk kaum diabetesi.

Lebih baik lagi jika porsi sayuran ini diperbanyak. Sebuah penelitian yang diterbitkan di DiabetesCare, terbukti 43 persen diabetesi tipe 2 yang mengikuti pola makan vegetarian rendah lemak selama 22 minggu mengalami penurunan kebutuhan akan obat-obatan diabetes. Angka 43 persen itu lebih tinggi dibandingkan 26 persen diabetesi yang mengikuti diet ala American Diabetes Association.

Stroberi
Buah seperti stroberi untuk dijadikan camilan tidak akan meningkatkan kadar gula darah. Sebab stroberi itu rendah kalori dan karbohidrat, kaya serat dan air sehingga perut jadi kenyang lebih lama. Diabetesi akan merasa kenyang hanya dengan mengonsumsi sedikit karbohidrat. 

Salmon dan Daging Tanpa Lemak
Daging yang kaya protein tidak mempengaruhi gula darah seperti karbohidrat. Demikian kata Nonas. Namun sumber protein untuk diabetesi itu sebaiknya dengan porsi secukupnya dan berupa ikan, dada ayam tanpa kulit atau daging tanpa lemak.

Ikan salmon adalah sumber protein yang bagus untuk diabetesi karena mengandung asam lemak omega tiga. Asam lemak ini bagus untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sebagaimana diketahui 65 persen diabtesi meninggal karena penyakit jantung dan stroke. 

Kayu Manis
Baru-baru ini diberitakan kayu manis sebagai bumbu yang punya efek seperti insulin dan membantu menurunkan gula darah diabetesi. Hal ini diteliti oleh ilmuwan dari Jerman. Mereka menyimpulkan bahwa ekstrak kayu manis tampaknya punya dampak moderat menurunkan gula darah diabetesi, khususnya mereka yang sulit mengontrol gula darah.

Namun jangan buru-buru mengonsumsi kayu manis banyak-banyak. Diperlukan studi lebih lanjut sebelum dokter merekomendasikan kayu manis untuk diabetes.
Penulis :Dhorothea
Editor :
Lusia Kus Anna





Sunday, August 17, 2014

Bebek Kaleyo Kini Sudah Bersertifikat Halal MUI

thumbnail
Foto : LPPOM MUI


Menyantap Bebek Kaleyo kini jadi lebih tenang. Pasalnya hari ini (05/06/2014), restoran dengan menu utama bebek tersebut resmi mendapatkan sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Bertempat di restoran Bebek Kaleyo cabang Tebet, Jakarta Selatan, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik MUI Ir. Lukmanul Hakim, MSi menyerahkan sertifikat halal secara simbolik kepada manajemen Bebek Kaleyo, Hendri Budi Prabowo.

Menurut Lukmanul, inisiatif manajemen Bebek Kaleyo untuk menyediakan produk yang terjamin kehalalannya merupakan langkah yang patut diapresiasi. Sebab, hal tersebut menunjukkan kepedulian manajemen Bebek Kaleyo terhadap tuntutan konsumen muslim selama ini.

Apalagi, sertifikat halal ini diperoleh Bebek Kaleyo menjelang bulan Ramadan. Hal ini memudahkan konsumen memperoleh sajian halal, baik untuk sahur maupun berbuka.

Hendri menyatakan rasa sukacita dan terima kasihnya atas penyerahan sertifikat halal sekaligus penempelan logo halal MUI di Bebek Kaleyo. "Kami mengharapkan dukungan dan pengawasan LPPOM MUI kepada Bebek Kaleyo agar kami dapat terus berkomitmen menyediakan menu yang terjamin halal," kata Hendri lewat press release yang diterima Detikfood (05/06/2014).

Saat memberi sambutan, Lukmanul mengatakan bahwa penyerahan sertifikat halal kepada Bebek Kaleyo ini memperpanjang daftar resto bersertifikat halal. Per akhir April 2014, tercatat ada 877 restoran dan katering di Indonesia yang telah bersertifikat halal MUI.

Dari jumlah tersebut, 836 di antaranya diberi sertifikat halal oleh LPPOM MUI Provinsi, sedangkan 41 lainnya oleh LPPOM MUI Pusat. Jika dihitung, 41 restoran tersebut memiliki total 2.434 outlet karena rata-rata satu restoran memiliki lebih dari satu cabang.

Bebek Kaleyo pertama kali berdiri pada 15 Januari 2007 di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kini, jaringan restoran bebek tersebut memiliki 12 outlet yang tersebar di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Belum lagi dua cabang lain yang akan segera dibuka.

Fitria Rahmadianti - detikFood

http://food.detik.com/read/2014/06/05/162223/2601018/906/bebek-kaleyo-kini-sudah-bersertifikat-halal-mui
(odi/fit)