Foto : Thinkstock
Jakarta - Limbah makanan di banyak negara terus meningkat. Sementara ketersediaan pangan juga makin tak merata. Karena bumi punya keterbatasan, tak ada salahnya mulai mengonsumsi makanan yang ramah lingkungan.
Banyak jenis buah dan sayuran yang ramah lingkungan. Tidak membutuhkan lahan luas dan masa panennya pendek sehingga menghemat energi. Berikut sayuran yang bisa diperbanyak konsumsinya untuk selamatkan bumi.
1. Kentang
Pilihan terbaik untuk makanan ramah lingkungan adalah kentang. Kentang tidak memerlukan banyak air. Kentang juga menghasilkan senyawa yang bisa mencegah serangan hama dan penyakit sehingga dapat tumbuh dengan sedikit pestisida.
2. Apel
Sama dengan kentang, apel ini juga tidak membutuhkan banyak air untuk tumbuh. Tapi masa hidup buah apel tidak bisa lama. Hal ini karena apel rentan terhadap hama. Pilihah apel lokal untuk dikonsumsi terutama jika musim panen apel tiba.
3. Kacang polong
Selain kaya protein, kacang polong lokal yang tumbuh dengan pupuk sintesis dapat memberikan manfaat yang lebih. Salah satu fungsi dari kacang polong adalah mengikat nitrogen di udara untuk membuatnya dapat hidup subur. Fungsi kacang polong ini bisa membantu bumi mengurangi lapisan nitrogen yang semakin tebal.
4. Ikan Sarden
Ikan-ikan kecil ini ternyata lebih bermanfaat untuk lingkungan. Bukan ikan sarden kalengan tetapi ikan sarden segar dari laut. Karena kandungan seleniumnya, ikan sarden dapat dimakan hingga tulangnya sehingga tidak menimbulkan limbah seperti jenis ikan lainnya.
5. Es Krim
Bahan-bahan lokal yang digunakan untuk membuat es krim ternyata bisa membuat es krim lebih tahan lama. Es krim yang ramah lingkungan biasanya terbuat dari bahan rendah lemak dan 100% non dairy. Selain bahannya yang ramah lingkungan, cara membuatnyapun bisa ramah lingkungan seperti Peddlers Creamery di Los Angeles.
6. Brokoli
Sayuran hijau ini sama dengan kentang yang bisa tumbuh dengan sedikit pestisida. Brokoli bisa menghasilkan senyawa alami dan membuat pestisida yang ada menjadi efektif. Hal ini karena daun besar yang menaungi brokoli sehingga pestisida akan lebih mudah masuk. Brokoli tidak membutuhkan pestisida dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama.
Tia Putri Damayanti - detikFood