Monday, June 9, 2014

Tren Penggunaan Obat Herbal Meningkat

Obat Herbal
Foto : Google/republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejalan dengan tren back to nature, penggunaan obat herbal di dunia terus meningkat. Begitu juga di Indonesia tren pasarnya terus mengalami peningkatan. Hal ini membuat produsen obat tertarik untuk terus mengembangkan obat herbal. 
Menurut Vice President Sales and Marketing for Professional Products SOHO Global Health, Sugiharjo produk herbal telah digunakan oleh 80 persen penduduk dunia. Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan pada 2006 pasar obat herbal di Indonesia mencapai Rp 5 triliun.
Tahun 2007 mengalami peningkatkan menjadi Rp 6 triliun, dan pada 2008 naik lagi menjadi Rp 7,2 triliun. Sedangkan pada 2012 mencapai Rp 13 triliun atau sekitar dua persen dari total pasar obat herbal di dunia. 
Saat ini, kata Sugiharjo, Indonesia memiliki kurang lebih 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya adalah tumbuhan berkhasiat obat. Sehingga, merupakan potensi yang sangat bagus untuk pasar obat herbal. Melihat peluang ini, perusahaan farmasinya SOHO Global Health menyelenggarakan seminar ilmiah.
''Seminar ini, bertujuan untuk menginformasikan keamanan, khasiat dan kualitas obat herbal,'' kata Sugiharjo dalam acara konferensi pers Natural Wellness Symposium SOHO Global Health, di Trans Luxury Hotel, Bandung akhir pekan lalu.  
Seminar ini merupakan seminar ilmiah pertama di Indonesia yang memberikan pemaparan manfaat obat herbal dengan total peserta mencapai 1000 dokter. Natural Wellness Symposium ini, akan diadakan di tujuh kota yakni, Semarang, Jakarta, Medan, Bali, Bandung, Makassar dan Surabaya dengan total 1.000 peserta di masing-masing kota.  
Sugiharjo menjelaskan, produk herbal SOHO Global Health yang saat ini dipasarkan dan dipergunakan secara medis dibuat dengan bahan utama alami yang telah menjalani berbagai pengujian, didukung oleh berbagai macam penelitian maupun jurnal ilmiah. Selain itu, telah mengantongi sertifikasi sebagai jaminan pembuatannya mengikuti ketentuan yang berlaku.
''Target kami tahun ini Rp 1 triliun. Market share sangat dominan, dengan resikonya harus terus melakukan inovasi,'' kata Sugiharto.
Untuk bahan baku obat, kata dia, Soho memiliki lahan 10 hektare di Sukabumi, bekerja sama dengan petani, dan partner di beberapa negara yang meliki hak eksklusif. Obat herbal yang di buat Soho, ada tiga segmen. Yakni, medium, kelas menengah dan atas.



Sunday, June 8, 2014

Dango dan Sakuramochi, Dessert Favorit Para Kaisar Jepang


Foto : Thinkstock

Jakarta - Makanan penutup Jepang disebut juga dengan wagashi. Sejak lama dikenal sebagai dessert yang biasa dikonsumsi oleh para raja. Selain sajian kue, permen pun sudah dikenal sejak lama dan menjadi dessert.

Beberapa sajian dessert ini masih dapat ditemukan di beberapa restoran atau rumah makan di Jepang.

1. Dango
Kue asal Jepang ini berbentuk bulat seperti bola kecil dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Sajian ini mirip seperti bakso yang menyerupai sate karena  ditusuk. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diuleni dengan air. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4 atau 5 butir dango ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu.

2. Nagamashi
Nagamashi adalah istilah umum yang digunakan untuk dessert yang digunakan dalam upacara minum teh Jepang. Kue ini dibuat dengan isian pasta kacang yang manis.

3. Konpeito
Sajian permen konpeito merupakan permen berwarna kecil. Sajian ini berbentuk bulat dan terkaramelisasi secara alami sebagai bagian dari proses memasak. Gula pertama kali diperkenalkan ke Jepang oleh para pedagang Portugis pada abad ke 16. Konpeito adalah hadiah sajian tradisional tanda  terima kasih untuk pengunjung imperial house of Japan (kaisar).

4. Sakuramochi
Kue mochi berwarna merah muda ini disebut juga dengan kue beras dengan isian pasta kacang merah dan ditutupi dengan daun cherry blossom (sakura). Sakura mochi biasanya disajikan untuk perayaan hari Hinamatsuri di Jepang setiap tanggal 3 Maret.

5. Hanabiramochi
Hanabiramochi yang berarti "bunga petal mochi". Makanan ini secara tradisional disajikan untuk upacara minum teh pada perayaan tahun baru. Tradisi ini dimulai dengan keluarga kekaisaran. Hanabiramochi memiliki bentuk dan warna yang khas. Kue ini biasanya diisi dengan pasta kacang hijau.