Monday, September 2, 2013

NORMALKAH POLA MAKAN ANDA?



Jakarta - Secara alamiah, manusia dikaruniai naluri untuk mengontrol asupan makan melalui rasa lapar. Bila segala sesuatunya berjalan 'normal', belum mengalami gangguan apapun, seseorang tidak perlu diet untuk menerapkan pola makan yang sehat.

Tentunya ada kondisi tertentu yang mengharuskan seseorang mengatur sendiri pola makannya. Saat naluri, nafsu makan dan rasa lapar sudah tidak bisa diandalkan lagi, maka diperlukanlah program 'diet' untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Berikut ini beberapa hal yang menilai apakah pola makan masih 'normal' atau sudah harus diet, seperti dikutip dari Huffingtonpost, Selasa (27/8/2013).
1. Normalnya tidak usah direncanakan

Secara naluriah, seseorang akan makan saat merasa lapar, atau pada waktu-waktu tertentu sesuai rutinitas sehari-harinya. Pola makan yang normal juga tidak mengenal perencanaan, harus makan ini-itu dan harus menuliskan jadwal kapan boleh makan maupun tidak. Saat segala sesuatunya mulai serba diatur, dan naluri alamiahnya tidak bisa diandalkan, saat itulah pola makan dikatakan sudah tidak 'normal'.
2. Normalnya tidak memikirkan makanan sepanjang hari
Seseorang dengan pola makan yang masih 'normal', tidak akan memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan makanan selain pada saat makan. Bukan cuma soal perencanaan, tetapi juga berbagai fantasi tentang program diet, berat badan dan sebagainya. Memikirkan makanan hanya saat makan, setelah itu akan menjalani hidup dengan 'normal'.
3. Normalnya tidak perlu merasa bersalah saat makan enak
Seseorang dengan pola makan 'normal' tidak memiliki 'penilaian moral' tentang makanannya, seolah-olah seluruh dunia akan menganggapnya berdosa jika makan donat yang banyak gulanya. Mengonsumsi makanan sehat memang dianjurkan, tapi 'normalnya' sekali waktu tubuh bisa mentoleransi makanan enak.
4. Normalnya makan itu spontan
Artinya hanya makan saat merasa lapar, berhenti saat kenyang dan hanya mengonsumsi makanan yang dirasa enak pada saat tersebut. Dalam kondisi 'normal', tubuh memiliki 'biological wisdom' yang secara otomatis akan membatasi asupan-asupan tidak sehat. Jika sudah harus serba diatur, itu berarti sudah 'tidak normal'.
5. Normalnya tidak harus lapar saat galau
Seseorang dengan pola makan 'normal' bunya beragam cara untuk mengatasi ketidaknyamanan. Seperti diketahui, beberapa orang mengalami peningkatan nafsu makan, khususnya untuk mengonsumsi makanan manis, saat mengalami stres secara emosional. Saat tidak bisa mengatasi stres tanpa makanan, maka pola makan sudah tidak 'normal'.





AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
http://health.detik.com/read/2013/08/27/095345/2341456/1410/pola-makan-anda-masih-normal-atau-tidak-cek-di-sini-saja

Thursday, March 28, 2013

Kulit Mulus Bebas Jerawat Berkat Jus Mentimun dan Air Kelapa




Foto Thinkstock

Jakarta - Menikmati sayuran tak harus selagi segar atau dimasak dengan bumbu. Bisa juga dibuat jus dengan campuran buah lainnya. Beberapa jenis sayuran justru memberi manfaat lebih selain rasanya yang menyegarkan.

Sayuran yang rasanya segar dan cenderung hambar juga punya sejumlah nutrisi penting. Apalagi jika dinikmati dalam keadaan segar. Beberapa racikan jus sayuran ini kaya manfaat untuk kesehatan.









Foto Thinkstock



1. Jus wortel dan sayuran hijau
Wortel dan sayuran hijau mengandung antioksidan dan beta-karoten, berperan sebagai anti-penuaan. Kedua sayuran ini juga dapat membantu membersihkan radikal bebas dan menjaga kesehatan kulit dari racun yang memicu penuaan dini.












Foto Thinkstock

2. Jus mentimun
Mentimun diketahui baik untuk kesehatan kulit, karena mengandung silika atau lebih dikenal sebagai mineral kecantikan untuk menguatkan kuku dan rambut. Selain itu juga mengandung 90% air untuk mencegah dehidrasi, yang bisa menyebabkan kulit kering dan kusam. Karena itu, mentimun yang bisa dibuat jus baik dikonsumsi setiap hari.









Foto Thinkstock

3. Air kelapa
Air alami yang ada di dalam kelapa juga bermanfaat lebih untuk kecantikan. Air kelapa berguna untuk menyeimbangkan elektrolit dan mengandung potasium untuk mencegah kram. Air kelapa juga mengandung antibakteri untuk mencegah timbulnya jerawat.













Foto Thinkstock

4. Jus lidah buaya
Daging buah lidah buaya sudah mulai dimanfaatkan sebagai minuman termasuk jus. Buahnya yang kenyal dan seperti jelly ini dapat mengurangi kembung dan menyehatkan usus. Selain itu juga untuk melindungi kulit dari sengatan matahari dan menjaga kelembaban kulit.











Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood

http://food.detik.com/read/2013/03/27/165737/2205467/900/5/kulit-mulus-bebas-jerawat-berkat-jus-mentimun-dan-air-kelapa