Friday, December 27, 2013

Konsumsi Teh Hitam dan Alpukat untuk Atasi Gelisah dan Sulit Konsentrasi


Foto: Thinkstock/http://images.detik.com/content/2013/12/27/900/dalam.jpg


Jakarta - Kurang konsentrasi dan gelisah bisa jadi pertanda stres. Gejala stres ini biasanya justru memicu orang memilih makanan berlemak dan tinggi karbohidrat. Padahal seharusnya makanan segar yang sehat yang harus sering dikonsumsi.

Ada beberapa makanan segar dan enak yang dapat membantu mengatasi stres. Seperti direkomendasikan oleh Huffingtonpost (25/12/2013) ini.

1. Dark Chocolate
Dark chocolate membantu pelepasan dopamin yang merupakan bahan kimia otak yang berhubungan dengan rasa senang. Zat ini juga dapat membantu untuk menambah daya konsentrasi. Dianjurkan untuk konsumsi 30 gram dark chocolate per hari.

2. Susu Skim
Mengandung tryptophan, asam amino yang menciptakan serotonin. Senyawa ini bisa membuat orang merasa santai. Cobalah segelas susu skim jika sulit tidur dan membantu mengatasi stres yang berhubungan dengan gejala PMS (pra menstruasi).

3. Teh hitam
Teh ini mengandung antioksidan dan asam amino yang telah dapat mempengaruhineurotransmitter di otak.Neurotransmitter ini secara alami mengurangi kadar hormon stres kortisol.


4. Alpukat
Buah ini mengandung lemak tak jenuh tunggal yang sehat. Memberi rasa lebih nyaman dan mengatur komunikasi saraf yang meningkatkan daya konsentrasi. Untuk mengonsumsi alpukat bisa diolah menjadi salad, puding, atau saus.

Lusiana Mustinda - detikFood





Thursday, December 26, 2013

Perkembangan Makanan Halal Di Spanyol

Pendiri Komunitas Muslim Spanyol, Mansur Escudero
Foto : Republika.co.id
Halal Institute dari Dewan Islam Spanyol yang berbasis di Kordoba, bekerja sama dengan Komite Standardisasi dan Sertifikasi Spanyol (AENOR), membuat kesepakatan untuk menetapkan standardisasi halal pada beberapa makanan yang beredar di negara ini.

Berdasarkan survei yang dilakukan sebelumnya, pihak badan sertifikasi ini menilai kebutuhan pada produk halal semakin meningkat. 

“Di tingkat internasional, kebutuhan produk halal tumbuh 10 hingga 12 persen,” ujar Direktur Standardisasi Halal dari Halal Institute SpanyolHanif Escudero.

Di Spanyol sendiri, menurutnya, produk halal memiliki segmen konsumen sekitar dua juta orang. Dalam pasar, produk halal ini omzetnya hingga mencapai 620 juta euro yang dihasilkan oleh 240 industri dengan 500 produknya yang telah disertifikasi dan dijual di lebih dari 600 ritel.

Melihat betapa besar angka yang membutuhkan produk halal, membuat regulasi yang mengatur tentang pentingnya kejelasan halal atau tidaknya dalam sebuah produk diperlukan.
“Ini adalah kali pertama sebuah komite standardisasi membahas aspek teknis dari agama,” ujarnya, dilansir dari onislam.
Tujuan dibuatnya regulasi halal ini adalah untuk mengontrol produk yang beredar, apakah benar produk tersebut halal seperti syariat Islam atau bukan.
Ini penting, mengingat betapa pesat peningkatan pasar produk halal yang semakin berkembang dan diminati masyarakat di Spanyol.

Komite teknis dari AENOR mengumumkan kesediaan mereka dalam mengembangkan standar kehalalan yang dimaksud.
Regulasinya ini akan bersifat sukarela, namun masyarakat menuntut adanya keterangan yang jelas jika benar-benar makanan tersebut telah halal.

Dalam regulasi halal ini, paling tidak akan sama seperti standar yang dirancang oleh Eropa keseluruhan yang mendasarkan pada kebutuhan makanan halal.
Paling tidak, akan mengatur tentang penggunaan zat adiktif, penyembelihan hewan, serta pencantuman label halal.

Konsep halal artinya diizinkan. Maksudnya, produk tersebut boleh digunakan dan dimakan oleh orang Islam.
Misalnya, orang Muslim hanya diizinkan untuk makan daging yang dipotong pada lehernya ketika masih hidup sesuai dengan syariat Islam, yaitu saat menyembelihnya mengucapkan nama Allah.

Kini, semakin banyak produk lain selain daging yang disertifikasi halal pula. Misalnya, kosmetik, farmasi, pakaian, juga jasa keuangan. Produk halal tak hanya diminati oleh masyarakat Muslim.
Paling tidak, ada 500 juta warga dunia selain Muslim yang lebih memilih untuk menggunakan produk dan makanan yang halal.

Di Spanyol sendiri, penduduk Muslim merupakan minoritas dengan jumlah sekitar 1,4 juta. Jumlah ini semakin naik, bahkan menurut Dewan Islam Spanyol, peningkatan jumlah Muslim mencapai tiga persen.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rosita Budi Suryaningsih
Redaktur : Damanhuri Zuhri