Thursday, August 28, 2014

Potensi Herbal dalam Pengobatan Kanker


Mahkota dewa (Foto : Tu7uh/Wikimedia)

KOMPAS.com - Ketika dokter mendiagnosa kanker, seringkali orang mencari pengobatan di luar standar kedokteran untuk mengobati kanker. Meski secara ilmiah belum teruji, tapi cukup banyak pasien kanker yang bisa bertahan dengan obat-obatan alternatif tersebut. 

Seperti yang dialami oleh Betty Sitorus (60), survivor kanker payudara yang memilih terapi kunir putih. Dengan konsumsi herbal tersebut secara teratur, ia tidak perlu menjalani kemoterapi karena jumlah sel kanker di dalam tubuhnya sudah menurun di bawah ambang batas normal.
Ada beberapa herbal yang memiliki khasiat antikanker. Inilah di antaranya yang diambil dari buku Breastless yang ditulis langsung oleh Betty.
1. Buah mahkota dewa
Tumbuhan mahkota dewa berbuah merah sebesar bola pingpong berwarna merah. Buah itulah yang dipakai untuk pengobatan kanker. Caranya dengan meresbus tiga irisan buah yang telah dikeringkan dan menyusut tipis dengan lebar 1 centimeter dan panjang 5 centimeter. 
Direbus dengan dua gelas air sampai air menyusut hingga tinggal segelas. Buah direbus dengan wadah keramik atau kaca, tidak dengan logam. Air rebusan itu diminum setelah gelas pada pagi hari sesudah saradpan dan setengah gelas pada malam hari setelah makan.
Zat kimia alami buah mahkota dewa menyerang sel kanker sama seperti cara kerja kemoterapi, mengalir melalui darah. Pengobatan ini sudah dipakai sejak dulu tidak hanya untuk kanker, tetapi juga untuk penyakit lain.
2. Buah mengkudu
Khasiat buah mengkudu telah banyak dibuktikan. Kandungan yang ada di dalam buah mengkudu berupa flavonoid berkhasiat sebagai antioksin dan antineoplastiv. Menurut penelitian, buah mengkudu mengandung damnacanthal yang berfungsi mengubah sel abnormal menjadi normal.
Cara mengonsumsinya yaitu dengan memblender buah mengkudu yang sudah matang, diminum satu gelas pagi dan satu gelas malam. Agar enak di lidah, maka jus mengkudu bisa ditambahkan madu.
3. Kunir putih
Kunir putih mengandung protein aktif yang aktivitasnya mirip ribosom-inactivating proteins (RIPs). Ekstrak mentahnya memiliki kemampuan memotong DNA superkoil menjadi bentuk lingkaran yang terpotong dan linier, memotong ribosom kepang, dan memiliki sifat sitotoksik pada sel limfobalstoid yang berasal dari penderita kanker.
RIPs inilah yang mengakibatkan sel yang tidak normal (pemicu tumbuhnya tumor) tidak berkembang. Dengan kalimat yang lebih sederhana, dapat dikatakan, unsur RIPs pada kunir putih membungkus sel yang tidak normal (sel kanker) sehingga tidak bisa membelah diri atau tumbuh dan membesar.
Cara mengonsumsinya yaitu dengan cara diparut dan air hasil penyaringannya diminum dengan dosis tertentu. Kunir putih ada juga yang sudah tersedia dalam bentuk kapsul dan bungkusan kecil.
4. Buah manggis, buah dan daun sirsak dan buah merah
Ini telah banyak dimanfaatkan. Umumnya buah-buahan tersebut memiliki kandungan antioksidan tinggi sehingga memperkuat daya tahan tubuh.
Kendati potensi herbal sangat besar dalam mengobati kanker, namun Betty mengingatkan untuk tetap memperhatikan asupan gizi, menghindari stres, tetap aktif, dan rajin beribadah. Tujuannya supaya hasil pengobatan herbal yang dijalani optimal.
"Pengecekan kesehatan secara medis dan rutin pun perlu dilakukan, minimal enam bulan sekali, supaya yakin keadaan tubuh membaik dan jumlah sel kanker tetap di bawah batas," tandas wanita yang masih aktif dalam Yayasan Forum Kajian Antropologi Indonesia ini.
Penulis : Unoviana Kartika 
Editor :
Lusia Kus Anna


Wednesday, August 27, 2014

Selamatkan Bumi Dengan Makanan Ramah Lingkungan


Foto : Thinkstock

Jakarta - Limbah makanan di banyak negara terus meningkat. Sementara ketersediaan pangan juga makin tak merata. Karena bumi punya keterbatasan, tak ada salahnya mulai mengonsumsi makanan yang ramah lingkungan.

Banyak jenis buah dan sayuran yang ramah lingkungan. Tidak membutuhkan lahan luas dan masa panennya pendek sehingga menghemat energi. Berikut sayuran yang bisa diperbanyak konsumsinya untuk selamatkan bumi.


1. Kentang
Pilihan terbaik untuk makanan ramah lingkungan adalah kentang. Kentang tidak memerlukan banyak air. Kentang juga menghasilkan senyawa yang bisa mencegah serangan hama dan penyakit sehingga dapat tumbuh dengan sedikit pestisida.

2. Apel
Sama dengan kentang, apel ini juga tidak membutuhkan banyak air untuk tumbuh. Tapi masa hidup buah apel tidak bisa lama. Hal ini karena apel rentan terhadap hama. Pilihah apel lokal untuk dikonsumsi terutama jika musim panen apel tiba.

3. Kacang polong
Selain kaya protein, kacang polong lokal yang tumbuh dengan pupuk sintesis dapat memberikan manfaat yang lebih. Salah satu fungsi dari kacang polong adalah mengikat nitrogen di udara untuk membuatnya dapat hidup subur. Fungsi kacang polong ini bisa membantu bumi mengurangi lapisan nitrogen yang semakin tebal.

4. Ikan Sarden
Ikan-ikan kecil ini ternyata lebih bermanfaat untuk lingkungan. Bukan ikan sarden kalengan tetapi ikan sarden segar dari laut. Karena kandungan seleniumnya, ikan sarden dapat dimakan hingga tulangnya sehingga tidak menimbulkan limbah seperti jenis ikan lainnya. 

5. Es Krim
Bahan-bahan lokal yang digunakan untuk membuat es krim ternyata bisa membuat es krim lebih tahan lama. Es krim yang ramah lingkungan biasanya terbuat dari bahan rendah lemak dan 100% non dairy. Selain bahannya yang ramah lingkungan, cara membuatnyapun bisa ramah lingkungan seperti Peddlers Creamery di Los Angeles. 

6. Brokoli
Sayuran hijau ini sama dengan kentang yang bisa tumbuh dengan sedikit pestisida. Brokoli bisa menghasilkan senyawa alami dan membuat pestisida yang ada menjadi efektif. Hal ini karena daun besar yang menaungi brokoli sehingga pestisida akan lebih mudah masuk. Brokoli tidak membutuhkan pestisida dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama.

Tia Putri Damayanti - detikFood