Wednesday, September 10, 2014

Kenali Zat Berbahaya dalam Produk Pelangsing


Foto : Shutterstock


KOMPAS.com - Sebelum Anda mengkonsumsi obat atau jamu pelangsing, perhatikan apakah di dalamnya terkandung zat kimia di bawah ini. Jika iya, sebaiknya jangan dikonsumsi, daripada sakit.

Berikut zat kimia yang terkandung dalam pil diet dan sering disalahgunakan pada obat-obat pelangsing:

Amphetamine  

Obat pelangsing umumnya mengandung psikotropika golongan II, yaitu turunan amphetamine . Jadi, jika pada obat pelangsing pilihan Anda terdapat amphetamine , konsultasikan dengan dokter, karena zat kimia ini tidak bisa dikonsumsi tanpa adanya resep dokter.

Bumetanide  

Sangat berpengaruh menyebabkan diuretik. Juga, menginduksi denyut jantung cepat dan meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.

Ekstrak Grapefruit

Berbahaya terlebih jika disatukan dengan obat-obatan seperti astemizol, atorvastatin, dan sildenafil. Beberapa efek samping utamanya adalah tekanan darah tinggi, kejang, diare, dan masalah ginjal.

Ephedra

Karena efek berbahaya dari ephedra (ephedrine ), Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat telah menarik beberapa pil diet yang mengandung ephedra karena berpotensi berbahaya. Menurut penjelasan mereka, ephedra mampu menginduksi peningkatan denyut jantung dan jantung berdebar, sehingga menyebabkan penggunanya berisiko serangan jantung atau stroke.

Fenilpropanolamin (PPA)

Fenilpropanolamin   (PPA) biasanya sering dijadikan bahan pada obat flu, batuk, dan anti alergi. Sedangkan pada pil diet, PPA ditujukan untuk menekan nafsu makan. Berdasarkan penelitian, PPA dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik.

Fenitoin

Phenytoin  memiliki efek menekan nafsu makan. Namun jika digunakan dalam dosis tinggi (biasanya dalam pil diet), dapat memicu reaksi alergi (ruam) dan menyebabkan sembelit, bicara cadel, sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, tremor, gangguan motorik, pembengkakan kelenjar getah bening, dan penyakit kuning.

Fenolftalein

Dikenal sebagai penekan nafsu makan, tapi juga dapat meningkatkan risiko pertumbuhan tumor.

Fenproporex

Sejenis stimulan yang diubah menjadi amfetamin dalam tubuh. Senyawa ini dapat menyebabkan nyeri dada, sakit kepala, dan insomnia. Efek samping lainnya termasuk mengantuk dan pikiran untuk bunuh diri.

Rimonabant

Rimonabant tidak disetujui oleh FDA karena memengaruhi otak dengan meningkatkan risiko depresi dan keinginan bunuh diri.

Sibutramine

Konon, efek yang ditimbulkan senyawa kimia ini lebih rendah dari ephedra. Tapi ternyata, sibutramine justru dapat menyebabkan efek samping yang lebih besar, termasuk masalah pencernaan (sakit perut, mual, hyperacidity , sembelit, nafsu makan meningkat), pernapasan (nasal dan peradangan sinus, eksaserbasi batuk, sakit tenggorokan, mulut kering), kulit (rash ), neurologis (pusing, sakit kepala, depresi, gugup, gelisah, insomnia), dan dismenore .

Sibutramine juga menyebabkan tekanan darah tinggi, jantung berdebar, meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, dan epilepsi. (Nova/Ester Sondang)
Sumber :
Editor :
Lusia Kus Anna

Sunday, September 7, 2014

Apa Bedanya Restoran 'Muslim Friendly' dan 'Pork Free' ?



Foto : Getty Images

Jakarta - Jepang sedang berusaha menjadi destinasi wisata yang semakin ramah terhadap pelancong muslim. Panduan wisata bagi muslimpun cukup mudah didapatkan. Di negara ini tersedia daftar restoran dan hotel yang menyediakan makanan yang aman dikonsumsi muslim.

Asosiasi Muslim Kyoto (KMA) serta Dewan Hubungan Syariah dan Halal Kyoto membuat kategori halal untuk mempermudah kaum muslim mengetahui kehalalan restoran yang akan mereka kunjungi. Berikut daftarnya, seperti dilansir situs Official Kyoto Travel Guide:

1. Halal
Dipajangnya logo halal resmi dari lembaga berwenang menunjukkan restoran dan kedai kopi yang hanya menyajikan makanan halal. Jika tak ada minuman beralkohol yang dihidangkan, seluruh restorannya bersertifikat halal. Kalau ada, berarti seluruh menu makanannya bersertifikat halal namun minuman beralkoholnya dipisah.

2. Muslim Friendly
Restoran berlabel 'Muslim Friendly' menyajikan menu bersertifikat halal yang terpisah dari menu biasa. Menu yang tak berlogo halal bisa saja menggunakan daging ayam dan sapi nonhalal serta bumbu beralkohol.

3. Muslim Welcome
Tanda ini menunjukkan bahwa restoran tak menggunakan daging babi, bahan yang berkaitan dengan babi, maupun perasa alkohol. Namun, tak ada menu bersertifikat halal. Jadi, daging ayam, sapi, kambing, dan lainnya yang dihidangkan belum tentu terjamin kehalalannya.

4. Pork-free
Restoran ini tak menggunakan daging babi maupun bahan lain yang berasal dari babi, namun perasa yang mengandung alkohol mungkin saja digunakan.

5. Kriteria halal restoran Jepang
Organisasi Pariwisata Nasional Jepang menerbitkan Panduan Wisata Jepang untuk pengunjung muslim. Restoran yang tercantum di daftar masuk kriteria menyediakan daging halal (M), pemilik atau chefnya muslim (O), nonalkohol (A), atau menyediakan menu vegetarian (V). Ada sebagian restoran yang memenuhi beberapa kriteria sekaligus.

Fitria Rahmadianti-detikFood