Wednesday, December 17, 2014

Lemak Susu Ternyata Juga Menyehatkan



Foto : Shutterstock

Mereka yang sedang menjalankan program penurunan berat badan biasanya akan menghindari susu full creamdan beralih ke susu tanpa lemak. Tetapi menurut penelitian, sebenarnya lemak susu bisa membantu mencegah obesitas dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. 

Berikut adalah beberapa manfaat sehat lemak susu

- Mencegah obesitas

Sebuah studi yang dilakukan tim peneliti dari Swedia menunjukkan, pria paruh baya yang mengonsumsi susu tinggi lemak dan produk susu lemak lain seperti mentega dan krim, kemungkinannya lebih kecil untuk mengalami obesitas daripada pria yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi susu tinggi lemak. 

Penelitian itu dilakukan selama dua belas tahun, dan disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti konsumsi buah dan sayuran, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, usia, pendidikan, dan profesi. 

 - Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular

Jurnal Nutrition Eropa menyusun 16 studi yang berkaitan dengan lemak susu dan efeknya pada kesehatan. Hal itu berawal dari kepercayaan bahwa mengkonsumsi lemak susu dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. 

Hasil tinjuan kemudian menyimpulkan bahwa lemak susu ternyata tidak meningkatkan risiko penyakit jantung dengan cara apapun. Bahkan, karena lemak susu dapat menurunkan risiko obesitas, secara tidak langsung ia juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung. 

- Nutrisi dalam susu

Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan jenis susu yang Anda minum (susu skim, 2 persen lemak susu atau seluruhnya) selama diminum dua gelas setiap hari. Manfaatnya antara lain mengurangi risiko serangan jantung atau stroke. 

Sedangkan susu yang mengandung banyak lemak tak jenuh, terlepas dari jenis susu yang Anda minum, tiap gelasnya  mengandung lebih dari sepertiga kebutuhan kalsium harian, 8 gram protein dan banyak nutrisi lain seperti kalium, fosfor, serta Vitamin D dan B. 
Kompas.com

(Eva Erviana)

Thursday, November 27, 2014

Arsenik Dalam Beras Merah Lebih Banyak dari Beras Putih


Foto : Shutterstock

Beras, makanan pokok miliaran orang di dunia, ternyata tak luput dari zat berbahaya seperti arsenik. Unsur kimia yang secara alami ditemukan dalam tanah ini ternyata ditemukan paling banyak kadarnya pada beras merah.

Dalam laporan dari Consumer Reports.org diteliti berbagai jenis beras dan biji-bijian lain. Selain 128 jenis beras, termasuk beras putih, basmati, dan beras melati, yang diteliti oleh Consumer Reports juga hasil penelitian FDA tahun 2012, dengan total 697 sampel.

Faktor geografi sangat berpengaruh terhadap level toksisitas pada arsenik. Misalnya, beras basmati dari California memiliki level arsenik paling rendah, sementara beras dari Texas menduduki level teratas.

Karena arsenik terakumulasi di bagian luar beras, maka beras merah mengandung 80 persen arsenik lebih banyak dibanding beras putih. Walau proses pencucian beras sebenarnya bisa mengurangi kadar nutrisi di dalamnya, tetapi setelah dicuci, kadar arsenik bisa turun sampai 30 persen.

Kelompok biji-bijian lain yang kadar arseniknya rendah antara lain sorgum, jewawut (millet), barley, dan farro. 

Sejauh ini FDA belum menetapkan standar aman kandungan arsenik dalam beras. Tetapi, untuk anak berusia kurang dari 5 tahun tidak disarankan mengonsumsi susu beras sebagai pengganti susu.
Kompas.com
Sumber :
Editor :
Lusia Kus Anna