Foto : Shutterstock
Mereka yang sedang menjalankan program penurunan berat badan biasanya akan menghindari susu full creamdan beralih ke susu tanpa lemak. Tetapi menurut penelitian, sebenarnya lemak susu bisa membantu mencegah obesitas dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Berikut adalah beberapa manfaat sehat lemak susu
- Mencegah obesitas
Sebuah studi yang dilakukan tim peneliti dari Swedia menunjukkan, pria paruh baya yang mengonsumsi susu tinggi lemak dan produk susu lemak lain seperti mentega dan krim, kemungkinannya lebih kecil untuk mengalami obesitas daripada pria yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi susu tinggi lemak.
Penelitian itu dilakukan selama dua belas tahun, dan disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti konsumsi buah dan sayuran, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, usia, pendidikan, dan profesi.
- Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
Jurnal Nutrition Eropa menyusun 16 studi yang berkaitan dengan lemak susu dan efeknya pada kesehatan. Hal itu berawal dari kepercayaan bahwa mengkonsumsi lemak susu dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Hasil tinjuan kemudian menyimpulkan bahwa lemak susu ternyata tidak meningkatkan risiko penyakit jantung dengan cara apapun. Bahkan, karena lemak susu dapat menurunkan risiko obesitas, secara tidak langsung ia juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
- Nutrisi dalam susu
Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan jenis susu yang Anda minum (susu skim, 2 persen lemak susu atau seluruhnya) selama diminum dua gelas setiap hari. Manfaatnya antara lain mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.
Sedangkan susu yang mengandung banyak lemak tak jenuh, terlepas dari jenis susu yang Anda minum, tiap gelasnya mengandung lebih dari sepertiga kebutuhan kalsium harian, 8 gram protein dan banyak nutrisi lain seperti kalium, fosfor, serta Vitamin D dan B.
Berikut adalah beberapa manfaat sehat lemak susu
- Mencegah obesitas
Sebuah studi yang dilakukan tim peneliti dari Swedia menunjukkan, pria paruh baya yang mengonsumsi susu tinggi lemak dan produk susu lemak lain seperti mentega dan krim, kemungkinannya lebih kecil untuk mengalami obesitas daripada pria yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi susu tinggi lemak.
Penelitian itu dilakukan selama dua belas tahun, dan disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti konsumsi buah dan sayuran, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, usia, pendidikan, dan profesi.
- Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
Jurnal Nutrition Eropa menyusun 16 studi yang berkaitan dengan lemak susu dan efeknya pada kesehatan. Hal itu berawal dari kepercayaan bahwa mengkonsumsi lemak susu dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Hasil tinjuan kemudian menyimpulkan bahwa lemak susu ternyata tidak meningkatkan risiko penyakit jantung dengan cara apapun. Bahkan, karena lemak susu dapat menurunkan risiko obesitas, secara tidak langsung ia juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
- Nutrisi dalam susu
Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan jenis susu yang Anda minum (susu skim, 2 persen lemak susu atau seluruhnya) selama diminum dua gelas setiap hari. Manfaatnya antara lain mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.
Sedangkan susu yang mengandung banyak lemak tak jenuh, terlepas dari jenis susu yang Anda minum, tiap gelasnya mengandung lebih dari sepertiga kebutuhan kalsium harian, 8 gram protein dan banyak nutrisi lain seperti kalium, fosfor, serta Vitamin D dan B.
Kompas.com
(Eva Erviana)
No comments:
Post a Comment