Tuesday, June 23, 2015

Sayuran Kaya Air Ini Dalam Hidangan Puasa


Foto : Thinkstock

Sekitar 70% tubuh manusia terdiri dari air. Asupan air tidak hanya dari air dan minuman tetapi juga dari beragam sayuran. Agar asupan air tercukupi, pilih sayuran yang kaya akan air sebagai pelengkap santapan berbuka.

Selain memperbanyak minum air putih, mengonsumsi sayuran yang mengandung banyak air juga dapat menjaga kadar hidrasi tubuh.

1. Selada
Sayuran yang renyah dan hambar ini memiliki kandungan air yang tinggi, sebanyak 95,6%. Selain itu, selada juga kaya akan serat dan nutrisi seperti vitamin folat dan vitamin K yang baik untuk kesehatan pencernaan. Olah beragam jenis daun selada untuk racikan salad atau lalapan agar mendapatkan asupan airnya maksimal.

2. Seledri
Selain mengandung  95,4% air, seledri juga tinggi serat dan nutrisi seperti asam folat, vitamin A, C dan K sehingga dapat menghidrasi tubuh. Kandungan air di dalam seledri baik untuk menyehatkan pencernaan dan mengekang nafsu makan. Selain itu seledri hanya mengandung 6 kalori per batangnya sehingga baik sebagai menu diet sehat.
3. Lobak
Lobak adalah salah satu jenis sayur-sayuran yang banyak mengandung air. Kandungan air pada sayuran lobak sebanyak 95,3%. Sayuran ini cocok menjadi campuran salad dan dijadikan sup lobak. Selain itu, lobak juga mengandung banyak zat antioksidan seperti catechin yang terdapat di dalam teh hijau, vitamin, dan kalium.
4. Paprika Hijau
Hanya sedikit saja yang tahu bahwa paptrika mengandung banyak air. Terutama paprika hijau yang memiliki kandungan air paling tinggi, yaitu sebanyak 93,9%. Sedangkan paprika merah dan kuning memiliki kandungan air sebanyak 92%. Paprika hijau kaya akan antioksidan dan memiliki rasa yang sedikit manis. Tambahkan paprika hijau dalam salad atau tumisan dan sup.

Nuthfa Nurridha-detikFood

Thursday, May 28, 2015

Setiap Orang Berisiko Terkena Neuropati, Pahami Gejala dan Faktor Penyebabnya

Setiap Orang Berisiko Terkena, Pahami Gejala dan Faktor Penyebab Neuropati
Foto : Thinkstock

Oleh Nita Sari - Detik Health

Jakarta, Dilaporkan setiap orang berisiko terkena neuropati, yakni gangguan dan kerusakan saraf. Untuk mencegah diri terkena neuropati, Anda perlu memahami gejala dan faktor penyebabnya.

Berdasarkan hasil laporan Neuropathy Checkpoint 2015, 42 persen orang memiliki risiko neuropati dan gejalanya mulai dirasakan pada usia muda dan paling tinggi di rentang 26-30 tahun.

Gejala neuropati bisa beragam antara lain kebas, kesemutan, mati rasa, kram, kaku-kaku, ada rasa terbakar, kulit hipersensitif, kulit mengilap, ataupun mengalami kelemahan anggota gerak.

"Masih banyak masyarakat yang belum menyadari gejala neuropati dan hanya ada 25 persen yang mengerti tentang pencegahannya," ucap Feni Herawati, Head of Marketing Consumer Health PT Merck Tbk, dalam Media Workshop Neurobion yang diadakan di Hotel Borobudur, Jl Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2015).

Neuropati bisa disebabkan oleh tingginya aktivitas dan gaya hidup. Misalnya kebiasaan menggunakan gadget, mengendarai motor dan mobil, duduk lama di posisi yang lama, mengetik di komputer, main games, bahkan memakai hak sepatu tinggi pada wanita.

"Gerakan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah secara berulang-ulang dapat menyebabkan tendon di pergelangan tangan mengalami peradangan dan menekan saraf di pergelangan tangan, yang dapat menyebabkan neuropati," ungkap dr Manfaluthy Hakim, SpS(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat, pada acara yang sama.

dr Manfaulthy juga menyebutkan gaya hidup dan makanan dapat menyebabkan neuropati. "Kebiasaan meminum alkohol dapat menyebabkan gangguan penyerapan vitamin B yang bisa menyebabkan neuropati," imbuhnya.

Neuropati sebenarnya dapat dicegah dengan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan yang gizinya seimbang, mengonsumsi vitamin neurotropik, dan olahraga secara teratur.

http://health.detik.com/read/2015/05/28/125159/2927470/763/setiap-orang-berisiko-terkena-pahami-gejala-dan-faktor-penyebab-neuropati

(ajg/vit)