Foto : RocketNews24/http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/teh-hijau-jepang-_131212134244-699.jpg
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Minum teh adalah bagian dari budaya Jepang yang utama. Namun terkadang kita heran dengan seberapa tebalkah lidah orang-orang Jepang sehingga begitu santainya minum teh yang baru saja diseduh dengan air panas?
Apakah ada beberapa teknik khusus yang mereka gunakan sehingga bisa minum teh panas dalam waktu yang singkat?
Orang-orang yang lidahnya tidak tahan dengan minuman panas mendapat panggilan khusus di Jepang, yaitu nekojita, berarti lidah kucing.
Lidah kucing sangat sensitif terhadap panas. Nekojita digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang mengalami kesulitan makan dan minum yang disajikan pada suhu tinggi.
Selain teh, orang-orang Jepang juga bisa dengan santainya meneguk air mi ramen panas dan soba. Biasanya ini disajikan dalam asap kaldu yang masih mengepul.
Nekojita tampaknya tidak disebabkan oleh kondisi genetik atau fisiologis apapun. Faktanya adalah bagian dalam mulut memang lebih sensitif terhadap panas dibandingkan bagian tubuh lainnya.
Ada sebanyak empat reseptor panas dengan luas satu sentimeter persegi di kulit wajah dan jari anda. Ini menjelaskan mengapa orang Jepang bisa dengan mudah menikmati makanan panas sebab sedari kecil sudah dibiasakan begitu.
Jika orang tua hanya memberi makanan dingin untuk anak-anak mereka, maka itu akan terbawa hingga dewasa.
Nekojita disebabkan karena orang tersebut sudah dibiasakan menikmati kopi atau teh dalam waktu yang lama, menunggu minuman mereka sedikit dingin dan baru meneguknya. Lidah yang paling sensitif terhadap panas adalah ujungnya.
Lalu, bagaimana untuk menghindari menjadi seorang nekojita?
Saat meminum teh atau kopi, sebaiknya ujung lidah anda sedikit ditekan ke bagian belakang gigi bawah anda. Tetaplah lipat ke dalam lidah anda seperti itu ketika teh panas yang anda teguk perlahan mengalir langsung ke lidah bagian tengah dan belakang yang tidak sensitif terhadap panas.
Biarkan teh itu mengalir langsung ke dalam mulut anda, kemudian jangan buru-buru menjauhkan cangkir dari mulut anda, melainkan hiruplah wangi teh anda. Dengan cara yang sama anda juga bisa mempraktikkannya ketika makan ramen dan menghirup kaldunya.
Ikutilah cara tersebut dan teruslah berlatih maka anda akan menjadi master seperti master-master lainnya di Jepang.
Reporter : Mutia Ramadhani |
Redaktur : Djibril Muhammad |
No comments:
Post a Comment